REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan pasokan listrik pada H-7 Idul Fitri 1442 H atau pada hari Kamis (6/5) aman. Tim Posko Nasional Idul Fitri Subsektor Ketenagalistrikan melaporkan tanggal 5 Mei 2021 periode beban puncak malam hari, keseluruhan sistem kelistrikan dilaporkan dalam kondisi baik.
Secara keseluruhan Daya Mampu Pasok Nasional sebesar 42.921,12 MW dan Beban Puncak sebesar 36.709,42 MW. Sehingga Kapasitas Cadangan Daya Nasional sebesar 6.211,70 MW, atau sebesar 16,92 persen.
Dalam rangka menjaga pasokan tenaga listrik tetap andal selama periode Idul Fitri 1442 H, Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero) membentuk Posko Nasional Subsektor Ketenagalistrikan. Posko ini bertugas memantau dan melaporkan kondisi kelistrikan nasional kepada Menteri ESDM.
"Selain memantau kondisi kelistrikan nasional PLN, Tim Posko juga memantau beberapa wilayah usaha penyediaan tenaga listrik di luar PLN," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Munir Ahmad.
Lebih lanjut Munir mengatakan, Posko Idul Fitri subsektor ketenagalistrikan ini diselenggarakan secara virtual pada H-7 hingga H+7 Idul Fitri, mulai Kamis (6/5) hingga Jumat (21/5). "Ditjen Ketenagalistrikan melalui Inspektur Ketenagalistrikan siap mengantisipasi kejadian khusus selama periode Idul Fitri, sehingga masyarakat dapat merayakan Idulfitri dengan aman dan nyaman," imbuhnya.
Apabila terdapat kejadian khusus, Munir menyampaikan, Inspektur Ketenagalistrikan siap turun ke lapangan dan berkoordinasi dengan PLN.
Sebelumnya, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Wanhar dalam Rapat Koordinasi Petugas Posko Idul Fitri, Selasa (4/5) meminta PLN dapat mengantisipasi faktor alam tersebut sehingga pelaksanaan Idul Fitri dapat berjalan dengan baik.
"Kondisi alam ini harus kita antisipasi sehingga nanti tidak hanya kita yang berada ditengah kota dengan sistem kelistrikan yang baik yang bisa menikmati hari raya. Teman-teman kita yang di daerah terpencil harus tetap kita perhatikan, sehingga semuanya berjalan lancar," tutup Wanhar.