Sabtu 08 May 2021 02:13 WIB

Tahun Ini Bank Mega Targetkan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun

Aset Bank Mega ditargetkan Rp 118,7 triliun pada akhir 2021.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Bank Mega
Foto: Wikipedia
Bank Mega

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mega Tbk menargetkan laba bersih sebesar Rp 3,5 triliun pada 2021. Angka ini meningkat 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan pada kuartal satu 2021 perusahaan membukukan laba bersih tumbuh 11,6 persen (yoy) menjadi Rp 747 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 669 Miliar. Sedangkan laba sebelum pajak tumbuh 15,3 persen (yoy) menjadi Rp 923 Miliar dari posisi sebelumnya sebesar Rp 801 Miliar. 

“Sesuai dengan rencana bisnis bank, pada 2021 Bank Mega tetap optimis untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya meskipun tahun ini masih penuh tantangan akibat pandemi Covid-19, laba bersih ditargetkan mencapai Rp 3,5 Triliun atau meningkat 16 persen dibandingkan 2020,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Jumat (7/5).

Menurutnya pertumbuhan laba tersebut diperoleh dari pendapatan bunga bersih (Net Interest Income) yang naik sebesar 17,8 persen (yoy) menjadi Rp 1,2 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 989 miliar. 

Tak hanya menargetkan laba bersih, lanjut Kostaman, perusahaan juga menargetkan penyaluran kredit tumbuh 10 persen menjadi Rp 53,1 triliun. Kemudian pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar delapan persen atau menjadi Rp 85,5 triliun.

Selanjutnya aset Bank Mega ditargetkan Rp 118,7 triliun pada akhir 2021 atau meningkat enam persen dibandingkan 2020.

Maka itu perusahaan berupaya mendorong langkah-langkah strategis yang akan ditempuh antara lain sinergi dengan perusahaan-perusahaan dalam CT Corpora untuk meningkatkan volume usaha dan menciptakan peluang usaha baru. Selanjutnya memanfaatkan ekosistem dan sinergi tepat guna dalam menciptakan produk dan layanan baru yang memberikan keuntungan bagi nasabah dan bank. 

“Transformasi teknologi informasi untuk mendukung perkembangan bisnis retail dan perbankan digital, mitigasi risiko operasional serta efisiensi biaya operasional,” ucapnya.

Menurutnya keberhasilan inovasi digital dan otomasi yang telah dilakukan, mengakibatkan semakin membaiknya rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), tercatat menjadi 62,17 persen pada Maret 2021 atau membaik dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 69,71 persen.

Bank Mega juga berhasil mencatatkan perbaikan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) menjadi 26,60 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 24,70 persen. NPL juga terjaga pada posisi yang semakin membaik, NPL gross pada Maret 2021 menjadi 1,30 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,55 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement