Jumat 07 May 2021 17:15 WIB

Pendapatan Naik, IPCC Tekan Kerugian di 2020

Bisnis IPCC masih terimbas pandemi Covid-19.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) membukukan penurunan kinerja sepanjang tahun 2020.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) membukukan penurunan kinerja sepanjang tahun 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) membukukan penurunan kinerja sepanjang tahun 2020. Total pendapatan perseroan pada tahun lalu tercatat sebesar Rp 356,53 miliar atau lebih rendah 31,86 persen dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp 532,22 miliar. 

Sekretaris Perusahaan IPCC, Sofyan Gumelar mengakui bisnis perseroan masih terimbas pandemi Covid-19. "Masih adanya imbas dari Pandemi Covid-19 terasa pada kinerja operasional dan keuangan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk yang sempat mengalami penurunan seiring dengan penurunan penanganan pada kargo CBU maupun Alat Berat," kata Sofyan, Jumat (7/5). 

Baca Juga

Adapun penurunan pendapatan tersebut dikontribusi oleh lebih rendahnya perolehan pendapatan dari segmen Pelayanan Jasa Terminal yang di tahun 2020 tercatat sebesar Rp 333,41 miliar. Perolehan tersebut di bawah pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp 487,64 miliar. 

Kondisi serupa juga terjadi pada segmen Pelayanan Jasa Barang. Pada 2019 pendapatan pada segmen tersebut tercatat sebesar Rp 28,33 miliar, namun pada 2020 mengalami penurunan hingga Rp 18,53 miliar. Penurunan ini terjadi seiring turunnya aktivitas dari industri otomotif, terutama pada penanganan kendaraan baik di Terminal Internasional maupun Terminal Domestik.

Sebelumnya, dilaporkan kinerja keuangan IPCC selama tiga kuartal berturut-turut di 2020 mengalami penurunan. Pendapatan pada periode tersebut tercatat sebesar Rp 249,23 miliar atau turun 30,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Adapun, kondisi bottom line hingga tiga kuartal 2020 mengalami penurunan hingga mencatatkan kerugian sebesar Rp 32,73 miliar.

Menurut Sofyan, perbaikan baru mulai terjadi pada kuartal IV 2020. Pada kuartal akhir tersebut IPCC mengalami kenaikan pendapatan sebesar Rp 107,27 miliar atau naik sebanyak 45,85 persen secara kuartalan. 

Dengan adanya perbaikan tersebut, pada kuartal keempat 2020 IPCC memperoleh keuntungan sebesar Rp 8,96 miliar. Perseroan pun mampu mengurangi eksposur kerugian dari kuartal-kuartal sebelumnya. Sehingga di akhir tahun 2020, IPCC hanya mencatat kerugian sebesar Rp 23,77 miliar bila dibandingkan kerugian hingga periode kuartal III 2020 yang mencapai Rp32,73 miliar.

Dengan mulai pulihnya sektor otomotif dan sejumlah sektor terkait lainnya seiring kian banyaknya aktivitas di masyarakat, diharapkan berdampak kepada peningkatan permintaan terhadap sejumlah segmen kendaraan, baik dari CBU, Alat Berat, hingga Truk dan Bus. 

"Adanya peningkatan tersebut tentunya dapat berimbas positif pada layanan bongkar muat kendaraan di Terminal IPCC sehingga pada akhirnya kinerja operasional di tahun 2021 ini dapat membaik, begitupun juga dengan kinerja keuangan yang juga akan lebih baik dari tahun sebelumnya," tutup Sofyan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement