REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jamkrindo mengungkapkan sektor jasa perdagangan menjadi sektor UMKM paling banyak mendapatkan penjaminan, baik itu untuk Kredit Modal Kerja (KMK) dalam maupun Kredit Usaha Rakyat (KUR)."Kalau kita bicara sektor, sektor yang paling banyak adalah sektor jasa perdagangan, baik itu untuk yang mendapatkan penjaminan PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) maupun yang KUR," ujar Direktur Bisnis Penjaminan PT Jamkrindo, Suwarsito dalam temu wicara UMKM daring di Jakarta, Jumat (30/4).
Dia mengatakan secara umum masih banyak pelaku usaha yang dijamin oleh Jamkrindo merupakan pelaku usaha yang menjalankan kegiatan usahanya secara luring (offline). Ini menjadi pekerjaan rumah bersama baik di Jamkrindo maupun pemangku kepentingan terkait bagaimana meningkatkan para pelaku UMKM agar go digital yang menjadi suatu keharusan agar pelaku UMKM bisa mampu bertahan.
Sebelumnya PT Jamkrindo bersama dengan anak usahanya PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar) telah melakukan penjaminan senilai Rp 14,4 triliun untuk penjaminan KMK dalam mendukung Program PEN yang digagas oleh pemerintah. Perusahaan telah merealisasikan penjaminan PEN hingga saat ini dengan rincian PT Jamkrindo senilai Rp 9,9 triliun dan PT Jamsyar senilai Rp 4,5 triliun.
PT Jamkrindo dan PT Jamsyar tercatat sudah memberikan penjaminan kepada 936.731 debitur yakni para pelaku usaha yang telah mendapatkan KMK yang disalurkan oleh bank.PT Jamkrindo yang merupakan anggota dari holding Indonesia Financial Group (IFG), sebelum ditugaskan untuk melakukan penjaminan PEN, juga telah dipercaya untuk sebagai penjamin KUR.
Untuk Program KUR, Jamkrindo sudah menjamin kredit Rp452 triliun dari tahun 1997 hingga April 2021, dengan jumlah UMKM sekitar 17,75 juta unit usaha.