Rabu 28 Apr 2021 23:41 WIB

Jokowi Minta DKI Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi

Pengamat menilai DKI akan alami pemulihan ekonomi karena larangan mudik

 Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta DKI Jakarta beserta forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Ibu Kota di tengah COVID-19 menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Foto: AP/Indonesian Presidential Palace
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta DKI Jakarta beserta forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Ibu Kota di tengah COVID-19 menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta DKI Jakarta beserta forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Ibu Kota di tengah COVID-19 menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

"Bapak Presiden (dalam rapat virtual) Jokowi mengarahkan bagaimana menjaga agar momentum yang sekarang ada agar tetap bisa terus bergerak positif," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Jakarta, Rabu (28/4).

Selain itu, lanjut Anies, Presiden Joko Widodo juga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta anggota Forkopimda lainnya seperti dari unsur TNI, Polri, Kejaksaan, BIN dan lain sebagainya untuk terus meningkatkan upaya penekanan laju pertumbuhan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Ibu Kota."Beliau menyampaikan mengapa penanganan COVID-19 ini penting untuk mengantisipasi libur panjang Idul Fitri," tuturnya.

Sebelumnya, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara memproyeksikan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada kuartal kedua bergerak positif di angka 2,5 persen akibat kebijakan larangan mudik. Bhima beralasan hal tersebut dikarenakan bakal terjadi peningkatan konsumsi dan peredaran uang di dalam wilayah DKI Jakarta selama periode larangan mudik berlaku.

DKI Jakarta selama ini berkontribusi sekitar 70 persen terhadap total peredaran uang secara nasional."Belanja yang biasanya keluar untuk perjalanan mudik dan konsumsi di kampung halaman atau daerah akan dikeluarkan untuk membeli barang di retail yang ada di Jakarta," kata Bhima dalam keterangan tertulis, Selasa (27/4).

Kecenderungan lainnya, menurut Bhima, DKI Jakarta menguasai perdagangan barang-barang secara daring baik sebagai penjual maupun pembeli. Selama periode larangan mudik, transaksi perdagangan secara elektronik (e-commerce) DKI Jakarta diprediksi meningkat tajam."Proyeksi pertumbuhan ekonomi Jakarta diperkirakan pada kuartal ke II sebesar 2 hingga 2,5 persen secara tahunan atau lebih baik dari 2020 yang berada di angka minus 8,22 persen," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement