Rabu 14 Apr 2021 10:05 WIB

Sri Mulyani Minta IMF dan Swasta Bantu Pulihkan Ekonomi

Prospek ekonomi global yang positif bisa menjadi momentum untuk mendorong pemulihan.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Foto: ANTARA/PUSPA PERWITASARI
Menteri Keuangan, Sri Mulyani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Governor Bank Dunia dan Alternate Governor Dana Moneter Internasional (IMF) untuk Indonesia Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan prospek ekonomi global semakin membaik ketika dunia memasuki tahun kedua pandemi Covid-19. Adapun kondisi ini didukung oleh program vaksinasi dan kebijakan yang digulirkan berbagai negara. 

“Masih terdapat tantangan yaitu ketidakseimbangan pemulihan global. Sejumlah negara diproyeksikan akan dapat tumbuh positif pada 2021, sementara negara-negara yang terpukul lebih keras memiliki proyeksi pertumbuhan yang jauh lebih rendah,” ujarnya saat Pertemuan Musim Semi Dana Moneter Internasional-Kelompok Bank Dunia 2021 (2021 IMF-WBG Spring Meetings) yang dikutip dari keterangan pers, Rabu (14/4).

Baca Juga

Untuk menghadapi kondisi tersebut, Sri Mulyani mendorong agar Bank Dunia dan IMF sesuai mandatnya dapat bekerja sama dengan berbagai rekan yaitu lembaga internasional dan sektor swasta serta seluruh negara di dunia. 

“Tujuannya untuk meningkatkan akses terhadap vaksin, mengelola beban pembiayaan, dan menerapkan strategi pemulihan pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Dari sisi lain, menurut Sri Mulyani, saat ini prospek ekonomi global yang positif dapat menjadi momentum untuk mendorong pemulihan ekonomi yang menyeluruh dan berkelanjutan. Hal ini untuk mendorong penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan.

Sri menyampaikan perhatian utama pemerintah Indonesia adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Adapun fokus ini perlu ditunjukkan dalam bentuk investasi yang terkoordinasi dalam sistem pemberian layanan publik dalam rangka membangun, melindungi, dan mengoptimalkan sumber daya manusia.

“Keuangan publik pun memainkan peran penting dalam investasi pada sumber daya manusia. Prioritas keuangan publik meliputi program vaksinasi, peningkatan layanan kesehatan yang inklusif dan tangguh dengan memanfaatkan teknologi, pembelajaran dan keterampilan untuk semua khususnya bagi kaum muda dan perempuan, perlindungan sosial serta mendukung pemulihan juga memfasilitasi transformasi ekonomi,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement