REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebagai agen pembangunan, Bank BJB berhasil menyisihkan 56 persen dari laba bersih 2020 senilai Rp 1,7 triliun untuk dividen. Nilai dividen itu mendapat sambutan positif dari peserta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020 di Grand Ballroom Trans Luxury Hotel Bandung, Selasa (6/4).
Melalui RUPST tersebut, pemilik saham menyetujui dan menetapkan laporan kinerja direksi sepanjang 2020. Prestasi gemilang Bank BJB menjadi indikator kesiapan berekspansi pembiayaan ke seluruh negeri. Melalui RUPST yang dihadiri oleh 33 kepala daerah se-Provinsi Jabar dan Banten, disetujui dan ditetapkan dividen sebesar Rp 941,97 miliar, atau setara 56 persen.
Sepanjang 2020, Bank BJB berhasil mencatat pencapaian bisnis positif yang tercermin melalui sejumlah indikator kinerja, di antaranya raihan laba yang mencapai Rp 1,7 triliun. Raihan laba itu tumbuh delapan persen secara year-on-year (y-o-y).
Sementara pada indikator aset, berhasil tumbuh 14,1 persen yoy menjadi Rp 140,9 triliun. Begitupun dengan sektor kredit yang menjadi profit driver, mengalami pertumbuhan 9,1 persen yoy menjadi Rp 95,2 triliun. Begitupun dana pihak ketiga (DPK) tahun 2020 tumbuh di angka 19,1 persen secara tahunan sebesar Rp 106,5 triliun.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga pemilik saham mayoritas Bank BJB, mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, Bank BJB berhasil menunjukkan pertumbuhan bisnis yang signifikan. Lebih dari itu, papar dia, Bank BJB mampu menyisihkan dividen yang lebih besar dari tahun sebelumnya.
‘’ Yang lain repot saat pandemi, Bank BJB justru luar biasa. Dividennya nambah Rp 16 miliar dari tahun lalu,’’ ujar Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, seusai RUPST, Selasa (6/4). Penyisihan dividen Bank BJB untuk APBD se-Jabar dan Banten, tutur Emil, merupakan bukti perusahaan yang sehat.
Bahkan, ungkap Emil, dengan mendapatkan dividen yang sama dengan tahun sebelumnya dinilai sudah bagus. Bank BJB, tegas dia, justru mampu memberikan dividen yang lebih besar di tengah pandemi. Atas prestasi tersebut, pihaknya sangat optimistis untuk mendorong Bank BJB berekspansi ke pelosok negeri.
‘’Saya izinkan dan minta Bank BJB ekspansi ke seluruh Indonesia dengan membuka kantor cabang,’’ tambah dia. Untuk yang terdekat, papar Emil, Bank BJB didorong ekspansi ke NTB.
Ekspansi tersebut, sambungnya, merupakan bentuk respons dari pengembangan KEK Mandalika, yang direncanakan untuk helatan Motor GP. Menurut Emil, Bank BJB dengan kapasitas yang dimilikinya mampu berkontribusi dalam menggerakan ekonomi di Tanah Air.