REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong berbagai langkah dilakukan untuk menyelamatkan Bank Muamalat. Ma'ruf menekankan keberadaan Bank Muamalat harus terus dipertahankan, lantaran sejarahnya sebagai bank yang memulai konsep syariah di Indonesia.
"Saya mendorong supaya (persoalan) Bank Muammalat segera diselesaikan, saya pernah bilang bahwa Muammalat itu boleh sakit, tapi tidak boleh mati, dia punya historis yang memulai, yaitu munculnya bank syariah itu ialah Bank Muamalat. jadi dia itu semacam monumental untuk menggerakkan umat," ujar Ma'ruf saat menerima pengurus pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di rumah dinas wapres, Jakarta, Selasa (9/3).
Karena itu, Wapres mengatakan, saat ini berbagai upaya yang dapat menyelamatkan Bank Muamalat terus dilakukan. Khususnya, terkait suntikan modal kepada Bank Muamalat.
"Makanya sekarang tahapnya penyelamatan. Kalau sakit bolehlah nggak apa apa, tapi jangan mati. Saya terima kasih, lalu ini bisa diselamatkan, karena memang kita harus menyelamatkan itu," kata Ma'ruf.
Ketua Umum Badan Pengurus Harian MES Erick Thohir yang juga Menteri BUMN dalam laporannya ke Wapres, mengatakan, langkah jangka pendek MES salah satunya terkait penyelamatan Bank Muamalat. Erick menyebut, sudah ada pertemuan dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait upaya penyelamatan Bank Muamalat.
“Kami sudah ada kesepakatan-kesepakatan bagaimana penyelamatan Bank Muamalat ini,” ungkap Erick.
Rencananya, BPKH akan menyuntikkan modal Rp 3 triliun kepada Bank Muamalat dalam bentuk investasi tier 1 lewat penambahan saham Rp 1 triliun dan investasi tier 2 bernilai Rp2 triliun dalam bentuk sukuk subordinasi (subdebt).
Rapat jajaran pengurus MES juga dihadiri Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki selaku Ketua Umum I MES, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi selaku Ketua Umum II MES, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia selaku Wakil Ketua Umum III MES, Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim, Sekretaris Jenderal MES Iggi Haruman Achsien serta Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi selaku Bendahara Umum MES.