Jumat 05 Mar 2021 09:25 WIB

SWF China Raup Return 12 Persen dari Investasi Luar Negeri

SWF China akan meningkatkan investasi langsung jadi 50 persen dari portofolio global.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Bendera China.
Foto:

Sementara CIC berusaha meningkatkan aset alternatif untuk pengembalian jangka panjang yang stabil. Investasi tersebut turun dua poin persentase menjadi sekitar 42 persen pada 2019 karena saham dan obligasi menguat. 

Namun investasi tersebut naik lagi pada 2020 lalu. Mengenai ini Zhao menolak memberikan rincian karena perusahaan belum merilis laporan tahunan 2020-nya.

"Kami yakin pasar tahun ini, secara keseluruhan, akan relatif stabil bagi investor. Tetapi pembuat kebijakan menghadapi tantangan besar tahun ini dan tahun depan dengan ruang terbatas untuk penyesuaian di tengah hutang jangka panjang yang sudah tinggi dan suku bunga rendah,” ucapnya.

Kebijakan moneter yang longgar telah memicu reli pasar di negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Zhao memperingatkan valuasi perlu didukung oleh pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perusahaan dalam jangka panjang. 

“Menambahkan stimulus saja tidak akan cukup,” katanya.

Ketua Komisi Pengaturan Perbankan dan Asuransi China Guo Shuqing mengatakan risiko yang muncul dari gelembung di pasar keuangan global dan sektor properti negara. Gelembung di pasar AS dan Eropa dapat meledak karena reli mereka menuju ke arah yang berlawanan dari ekonomi yang mendasarinya dan mungkin menghadapi koreksi cepat atau lambat. 

“Para pemimpin global juga harus meningkatkan rasa saling percaya dan kerja sama dalam masalah perubahan iklim hingga memerangi Covid-19. Ekonomi global tetap rapuh dan tidak mampu melakukan kesalahan perhitungan,” ucapnya.

CIC juga membuat lebih banyak kemajuan dengan dana bilateral. Empat dana bilateral diluncurkan masing-masing dengan mitra di Italia, Prancis, Jepang dan Inggris. 

Didirikan pada 2007 untuk mengelola sebagian dari cadangan devisa China, CIC tidak dapat membuat kesepakatan di dalam negara itu sendiri. Tapi masih bisa mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia dengan berinvestasi di perusahaan China yang terdaftar di luar negeri dan aset non-China yang menargetkan pasar China atau berdagang dengan China.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement