REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) gencar mengajak perusahaan rintisan (start up) berkapitalisasi jumbo atau unicorn untuk melantai di pasar modal. Pihak Bursa mengaku terus melakukan upaya-upaya pendekatan.
"Sebagai informasi, kami sudah berbicara dengan sejumlah unicorn agar bisa menjadi listed company di IDX," kata Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi dalam acara MNC Group Investor Forum, Selasa (2/3).
Menurut Inarno, BEI telah melakukan beberapa kali pertemuan dengan unicorn potensial. BEI akan melakukan berbagai hal yang bisa mendukung para unicorn tersebut untuk bisa menjadi perusahaan tercatat.
Sebelumnya, Inarno menjelaskan, BEI juga telah melakukan inisiatif agar perusahaan skala kecil dan menengah bisa mendapatkan fasilitas pendanaan dari pasar modal. BEI memiliki Papan Akselerasi untuk perusahaan kecil yang ingin IPO.
Sejauh ini, sudah ada beberapa nama unicorn yang dikabarkan tengah mempersiapkan diri melakukan IPO. Sejumlah perusahaan besar yang berencana IPO tersebut antara lain Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.
BEI sebelumnya menyampaikan, telah menyiapkan aturan untuk memfasilitasi masuknya perusahaan teknologi raksasa ke pasar modal. Salah satunya, Bursa menyiapkan beberapa alternatif persyaratan pencatatan sehingga dapat mengkomodasi berbagai karakteristik perusahaan termasuk unicorn.