REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia, Bukalapak, dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Amerika Serikat (AS).
Dilansir Bloomberg, Selasa (2/3), perusahaan yang didukung oleh Microsoft ini dikabarkan sedang bekerja sama dengan perusahaan investasi terkait rencana tersebut. Bukalapak kabarnya akan menyelenggarakan IPO melalui aksi merger dengan Special Purposes Acquisition Company (SPAC).
"Bukalapak sedang melakukan pembiacaraan awal dengan beberapa perusahaan cek kosong," kata seorang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Bukalapak berpotensi menghasilkan 4 miliar hingga 5 miliar dolar AS atau setara Rp57,4 triliun hingga Rp 71,8 triliun dari aksi merger dengan SPAC ini. Salah satu unicorn Indonesia ini juga dapat mendaftarkan sebagian kecil bisnisnya di Jakarta sebelum melakukan kesepakatan SPAC.
"Musyawarah masih tahap awal dan belum ada keputusan akhir," kata sumber tersebut. Perwakilan Bukalapak sendiri belum memberikan komentar terkait rencana IPO di AS tersebut.
Didirikan pada tahun 2010, Bukalapak telah menampung sekitat 13,5 juta penjual online dan 100 juta pengguna. Pada November 2020, Microsoft menjalin kemitraan strategis dengan Bukalapak dan melakukan investasi senilai 100 juta dolar AS atau Rp 1,46 triliun.