Jumat 26 Feb 2021 21:26 WIB

Bandara Adi Soemarmo Kampanyekan Budaya Keamanan

Kegiatan ini sebagai wujud memberi keamanan dan kenyamanan pengguna jasa

Penerapan prosedur baru pelayanan masa pandemi Covid-19, di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang dan Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, di Jawa Tengah. 13 bandara yang dikelola  PT Angkasa Pura I mendapatkan pengakuan ‘The Voice of Customer Initiative’ Recognition atau pengakuan suara pelanggan, dari Airport Council International (ACI).
Foto: AP I Ahmad Yani
Penerapan prosedur baru pelayanan masa pandemi Covid-19, di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang dan Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, di Jawa Tengah. 13 bandara yang dikelola  PT Angkasa Pura I mendapatkan pengakuan ‘The Voice of Customer Initiative’ Recognition atau pengakuan suara pelanggan, dari Airport Council International (ACI).

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI--PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Adi Soemarmo Boyolali terus mengampanyekan penerapan budaya keamanan di lingkungan bandara untuk memberikan kenyaman kepada pengguna jasa."Ini kami lakukan sebagai upaya memberikan rasa aman dan perlindungan dari tindakan melawan hukum di bandar udara serta sebagai wujud memberikan 3S+1C (safety, security, service, compliance)," kata General Manager Bandara Adi Soemarmo Yani Ajat Hermawan di Boyolali, Jumat (26/2).

Terkait dengan hal itu, pihak pengelola melakukan koordinasi dengan beberapa pihak, di antaranya TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Darat, kepolisian, Airnav, maskapai penerbangan, Bea Cukai, Imigrasi, Karantina Kesehatan, Karantina Ikan, Karantina Pertanian, PT Pertamina, ground handling, dan anak perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero).

Koordinasi tersebut dilakukan melalui pelaksanaan rapat komite keamanan bandar udara yang dilakukan minimal empat kali dalam setahun."Untuk pelaksanaan rapat pertama pada tahun ini, bertujuan agar seluruh anggota komite memahami dan menyadari pentingnya budaya keamanan di bandara dan menciptakan budaya keamanan di organisasinya," katanya.

Ia mengatakan kegiatan tersebut merujuk dari International Civil Aviation Organization (ICAO) yang pada tahun 2020 menjadikan upaya peningkatan kesadaran keamanan dan budaya keamanan sebagai prioritas keamanan penerbangan menyusul terjadinya pandemi Covid-19."Selanjutnya, upaya ini diperpanjang hingga 2021," katanya.

Pada kegiatan tersebut, pihaknya fokus pada kegiatan prioritas pelaksanaan kampanye budaya keamanan secara global, mengintensifkan kolaborasi dengan negara dan industri, menerbitkan panduan yang relevan tentang strategi, rencana, dan kampanye komunikasi budaya keamanan yang praktis."Selain itu, juga ada penawaran pelatihan serta bantuan pada promosi budaya keamanan yang efektif dan berkelanjutan dalam semua organisasi yang terlibat dalam penerbangan sipil," katanya.

Bahkan, sebagai bentuk dukungan tersebut pihaknya membentuk Tim Security Culture untuk implementasi di bandara. Di samping itu, pihaknya bersama dengan instansi terkait juga menandatangani nota kesepahaman sebagai bagian dari komitmen bersama.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement