REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemulihan ekonomi Indonesia diprediksi akan terus berlanjut pada tahun ini seiring dengan program vaksinasi. Menurut Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Mirza Adityaswara, hal ini dapat terlihat dari tren perbaikan ekonomi secara kuartal ke kuartal sejak 2020.
"Saya sebagai ekonom percaya bahwa pemulihan ekonomi akan berlanjut," ujar Mirza dalam diskusi virtual, Kamis (25/2).
Ia memahami bahwa banyak masyarakat yang menilai pertumbuhan ekonomi saat ini masih belum sesuai harapan. Mirza menjelaskan, saat titik terendah ekonomi Indonesia di awal mula Covid-19 pada kuartal II, pertumbuhan ekonomi berada di -5,3 persen year on year (yoy). Angka tersebut menurutnya masih jauh lebih baik daripada negara-negara lain yang mencapai minus belasan persen.
Kemudian ekonomi perlahan mulai pulih. Ini terlihat dari pertumbuhan pada kuartal III yang menjadi - 3,49 persen (yoy) lalu berlanjut membaik menjadi -2,19 persen (yoy). Meskipun resesi, namun perkembangannya dianggap terus membaik.
Namun untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2021 yang sebesar 4,5 - 5,5 persen, ia menekankan agar masyarakat terus melaksanakan protokol kesehatan.
"Mungkin ada beberapa ekonom yang mengatakan recovery di kuartal IV belum seusai harapan, tapi karena dilakukan PPKM jadi ada kegiatan masyarakat yang berhenti dan melambat. Makanya kalau tidak mau ada PPKM harus disiplin melaksanakan prokes," tutur Mirza.