Kamis 25 Feb 2021 10:30 WIB

Lima Pesan Wapres untuk Bank Syariah Indonesia Pascamerger

BSI harus mampu menggabungkan keunggulan yang dimiliki saat ini.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Nasabah melakukan transaksi di Outlet Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Jakarta Barat. Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta seluruh jajaran Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk mematangkan rencana dan langkah strategis pascapenggabungan BSI pada 1 Februari 2021 lalu.
Foto: Prayogi/Republika
Nasabah melakukan transaksi di Outlet Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Jakarta Barat. Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta seluruh jajaran Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk mematangkan rencana dan langkah strategis pascapenggabungan BSI pada 1 Februari 2021 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta seluruh jajaran Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk mematangkan rencana dan langkah strategis pascapenggabungan BSI pada 1 Februari 2021 lalu. Wapres pun menyampaikan lima saran dan masukan untuk BSI untuk dibahas dalam Rapat Kerja Nasional BSI 2021 yang berlangsung, Kamis (25/2).

Pertama, Wapres meminta BSI sebagai bank hasil penggabungan  bank untuk segera menuntaskan integrasi dalam kegiatan operasionalnya. Sebab, Wapres menilai Standard Operational Procedures (SOP) harus segera diselaraskan baik dalam hal proses bisnis maupun dalam hal manajemen risiko.

Baca Juga

Ia menekankan, dalam menjalankan operasional layanannya, BSI harus mampu menggabungkan keunggulan yang dimiliki saat ini.

"Dukungan Sumber Daya Manusia, teknologi maupun jaringan BSI yang telah menjangkau 348 atau 67 perssn dari 515 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia harus dioptimalkan untuk menjadi solusi layanan keuangan syariah yang mudah diakses oleh masyarakat," kata Wapres saat memberikan keynote speaker dalam Rapat Kerja Nasional Bank Syariah Indonesia (BSI) 2021 secara virtual, Kamis (25/2).

Kedua, Ma'ruf berpesan agar jajaran BSI mampu mengatasi tantangan terbesar pascamerger yakni integrasi budaya kerja. Ini mengingat, sebelum penggabungan terdiri dari Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah yang operasional dan manajemennya berjalan terpisah.

Ia mengingatkan seluruh insan BSI merupakan satu kesatuan sejak penggabungan pada 1 Februari 2021. "Saudara-saudara adalah insan BSI. Saudara-saudara sekalian bukanlah lagi pegawai Bank Syariah Mandiri, ataupun pegawai BNI Syariah, ataupun pegawai BRI syariah. Saudara semua harus melebur menjadi bagian dari satu BSI dengan budaya kerja yang sama," kata Ma'ruf.

Ketiga, Wapres juga mengingatkan perlu dilakukan  integrasi sistem teknologi informasi sesegera mungkin tanpa mengabaikan faktor security. Sebab, untuk menjadi bank syariah maju, modern, dan mendukung layanan berbasis digital di semua lini bisnis, tidak terlepas dari penggunaan teknologi informasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement