Senin 08 Feb 2021 18:05 WIB

Bandara Berpotensi Alami Banjir akan Dipasangi Pompa

Masalah banjir di bandara Semarang dan Halim akan koordinasi dengan Kementerian PUPR.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah calon penumpang yang batal terbang menaiki truk evakuasi akibat akses masuk maupun keluar kawasan bandara terendam banjir di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang menutup bandara tersebut hingga Minggu (7/2) pagi pukul 06.00 WIB akibat cuaca buruk yang melanda Kota Semarang.
Foto: Antara/Aji Styawan
Sejumlah calon penumpang yang batal terbang menaiki truk evakuasi akibat akses masuk maupun keluar kawasan bandara terendam banjir di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang menutup bandara tersebut hingga Minggu (7/2) pagi pukul 06.00 WIB akibat cuaca buruk yang melanda Kota Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan sudah melakukan antisipasi untuk bandara yang berpotensi mengalami banjir seperti di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dan Bandara Ahmad Yani, Semarang. Salah satunya yakni pemasangan pompa.

“Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian PUPR mengatasi masalah banjir di bandara Semarang dan Halim. Di Semarang, AP I bekerjasama dengan Kementerian PUPR dipasang pompa,” kata Novie dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR, Senin (18/2).

Baca Juga

Dengan pemasangan pompa tersebut, Novie menuturkan, saat volume air naik maka dapat diatasi. Novie memastikan, pada tahun ini margetkan banyak pemasangan pompa di bandara sehingga dapat mengantisipasi banjir.

Sementara itu, secara terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan inspeksi manajemen pengelolaan air di Bandara Halim Perdanakusuma. Pengecekan dilakukan untuk mencegah banjir yang pernah terjadi Bandara Halim. Budi mengatakan sudah meminta PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) untuk berkoordinasi terkait penanganan banjir di Bandara Halim. “Khususnya berkaitan dengan manajemen pengelolaan air,” tutur Budi.

Terlebih, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan puncak musim hujan 2020/2021 di wilayah Indonesia diprediksi akan berlangsung sejak Januari-Februari 2021. Sebelumnya, Bandara Ahmad Yani Semarang juga ditutup pada Sabtu (6/2) karena terdampak banjir dan baru dibuka kembali pad Ahad (7/2).

 Selain genangan di landas pacu bandara, jalan akses dari dan menuju Bandara Ahmad Yani juga terhalang oleh banjir setinggi sekitar 60 centimeter sehingga tidak dapat dilalui kendaraan. Dengan kondisi tersebut, meskipun di landas pacu tidak terdapat genangan, penerbangan tetap tidak dapat dilakukan akibat calon penumpang yang tidak bisa menjangkau area bandara karena terhalang banjir.

Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) Handy Heryudhitiawan mengatakan, penanganan khusus yang telah dilakukan AP I Kantor Cabang Bandara Semarang telah melakukan pengeringan menggunakan 54 pompa. Selain itu, dilakukan pembersihan area runway menggunakan kendaraan runway sweeper untuk membersihkan //foreign object damage (FOD) serta genangan air yang berada di area runway dan taxiway.

"Kendaraan bird strike juga selalu digunakan untuk mengusir burung-burung yang berada di bahu landasan pacu," ujar Handy.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement