REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) turut menyukseskan program ketahanan pangan di tengah pandemi dengan membantu masyarakat tergabung dalam kelompok pengelola sayuran hidroponik di Desa Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
"Ada 5.000 titik lubang terdiri dari sayuran berupa sawi manis, bayam, pakcoi, dan kangkung. Pada Rabu (3/2), kemarin warga melakukan panen atas program sayuran hidroponik," ujar Manajer Pemberdayaan Masyarakat Inalum (Persero), Ali Hasian di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Kamis (4/2).
Panen yang dilakukan terhadap 5.000 titik lubang sayuran hidroponik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Ia mengaku kegiatan tersebut merupakan ketiga kalinya yang telah dilaksanakan. "Panen ketiga sayuran hidroponik ini membuktikan, bahwa program ini dapat berlangsung secara berkelanjutan sesuai harapan Inalum ketika mencanangkan di November 2020," katanya.
"Semoga dengan adanya program ini, juga dapat membantu meningkatkan perekonomian di Desa Kuala Tanjung. Selain lebih sehat, sayuran hidroponik ini juga bernilai ekonomis dan dapat dijual ke wilayah lain," terang Ali.
Kepala Desa Kuala Tanjung, Usman menyampaikan apresiasinya kepada Inalum atas program sayuran hidroponik tersebut. "Masyarakat Kuala Tanjung merasa sangat terbantu dengan adanya program ini, semoga ke depandapat dikembangkan hingga produksi sayuran meningkat. Bahkan, lokasi hidroponik bisa dijadikan rujukan bagi edukasi agriwisata masyarakat desa-desa lainnya," ujarnya.
Ketua Kelompok Pengelola Sayur Hidroponik Kuala Tanjung, Syaiful, mengaku tidak menemukan kendala berarti dalam pengelolaan sayuran hidroponik tersebut, karena dalam proses pengerjaannya dibimbing oleh perusahaan.
"Pengelolaan sayuran hidroponik ini, kita lakukan dengan bimbingan dari Inalum. Terbukti mampu mencapai panen ketiga, dan terima kasih kepada Inalum yang telah memberikan bantuan ini hingga membimbing penanaman sayuran ini," jelas Syaiful.