REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membidik pertumbuhan kredit kepemilikan rumah (KPR) sekitar 15 persen sampai 17 persen pada tahun ini. Tercatat sepanjang 2020, BRI berhasil mencatatkan penyaluran KPR tumbuh sebesar 10,9 persen secara year on year (yoy).
Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan perseroan optimistis penyaluran KPR akan menggeliat pada tahun ini. BRI pun mengawali 2021 dengan menggelar pameran properti bertajuk KPR BRI Virtual Expo yang bakal berlangsung selama dua bulan sejak 26 Januari 2021.
“Pameran online ini diharapkan bisa membukukan transaksi KPR sekitar Rp 1 triliun. Mudahan-mudahan suku bunga terjaga dengan baik dan kondisi ekonomi semakin membaik. Jika itu terjadi kami optimis target pertumbuhan KPR tahun ini bisa tercapai. Adapun fokus pasar yang jadi target BRI adalah kalangan milenial pembeli rumah pertama," ujarnya kepada wartawan, Rabu (27/1).
Menurutnya peningkatan penyaluran KPR pada tahun lalu lebih tinggi daripada rata-rata industri. Perseroan fokus pada pembeli rumah pertama maka ticket size KPR sekitar Rp 400 juta sampai Rp 2 miliar.
“Kisaran harga tersebut dinilai paling banyak dicari para pembeli rumah untuk tujuan ditempati,” ucapnya.