Jumat 22 Jan 2021 22:50 WIB

LG Nilai Persaingan Perangkat Seluler Makin Ketat

Karantina wilayah akibat pandemi Covid-19 membuat penjualan ponsel turun.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Fuji Pratiwi
Smartphone terbaru LG (ilustrasi). LG Electronics menilai persaingan di pasar global untuk perangkat seluler semakin ketat.
Foto: Endgadget
Smartphone terbaru LG (ilustrasi). LG Electronics menilai persaingan di pasar global untuk perangkat seluler semakin ketat.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- LG Electronics menjadi berita utama karena dikabarkan keluar dari bisnis smartphone. Perkembangan terbaru melibatkan konglomerat Vietnam, yang dikabarkan tengah membicarakan pembelian bisnis smartphone dari LG Electronics.

Perwakilan LG mengatakan pada The Korea Herald, mereka sedang memeriksa semua peluang yang mungkin, termasuk menjual, mengurangi atau membongkar bisnis selulernya. "Karena persaingan di pasar global untuk perangkat seluler semakin ketat, sudah saatnya LG membuat penilaian yang dingin dan pilihan terbaik," kata mereka.

Baca Juga

Kabar ini berkebalikan dari CEO LG Kwon Bong-seok yang sebelumnya telah menegaskan kembali komitmennya pada bisnis seluler LG. Ia bahkan menjanjikan pengembalian profitabilitas pada 2021 setelah 14 kuartal berturut-turut merugi.

Pada acara CES 2020, kepala perusahaan mengatakan kebangkitan LG akan didorong oleh ponsel dengan faktor wow untuk merayu konsumen.

Nasib punya rencana berbeda. Dua bulan setelah Kwon menjanjikan kebangkitan LG, dunia melakukan karantina wilayah untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Penjualan ponsel menurun.

Rantai pasokan mengalami gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Seluruh industri ponsel menderita.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement