REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (21/1) sore ditutup melemah seiring meredanya euforia pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). IHSG ditutup melemah 15,87 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.413,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,65 poin atau 0,36 persen ke posisi 1.011,21.
Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Kamis, mengatakan, setelah IHSG berhasil mencapai level 6.500, aksi ambil untung terjadi. "Terjadi aksi profit taking ketika euforia pelantikan Biden sudah mulai mereda. Kebijakan perpanjangan masa PPKM juga memberikan sentimen bagi terjadinya aksi profit taking," ujar Nafan.
Dibuka menguat, IHSG bergerak variatif pada sesi pertama perdagangan. Pada sesi kedua, IHSG banyak menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, enam sektor terkoreksi dimana sektor keuangan paling dalam yaitu minus 0,99 persen, diikuti sektor pertambangan dan sektor konsumer masing-masing minus 0,66 persen dan minus 0,35 persen. Sedangkan empat sektor meningkat dimana sektor pertanian paling tinggi yaitu 1,7 persen, diikuti sektor aneka industri dan sektor infrastruktur masing-masing 1,44 persen dan 0,96 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp130,55 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.544.917 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,04 miliar lembar saham senilai Rp19,17 triliun. Sebanyak 248 saham naik, 241 saham menurun, dan 140 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 233,6 poin atau 0,82 persen ke 28.856,86, Indeks Hang Seng turun 34,71 poin atau 0,12 persen ke 29.927,76, dan Indeks Straits Times meningkat 2,85 atau 0,1 persen ke 2.998,77.