REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada edisi ketiga studi global bertajuk Visa Back to Business Study 2021 Outlook, Visa mendapati, pembayaran contactless mengalami peningkatan secara global pada 2020, seiring perilaku konsumen yang mencari cara membayar lebih aman di tengah pandemi. Meskipun faktanya, pada Juni 2020, hanya 20 persen UKM yang menawarkan pembayaran contactless untuk pertama kalinya.
Namun saat ini, sebesar 39 persen UKM mengungkapkan telah menerima pembayaran digital baru. "Hampir tiga dari empat UKM (74 persen) berharap konsumen akan terus memilih pembayaran contactless bahkan setelah vaksin Covid-19 tersedia luas," kata Global Head of Business Solutions Visa Kevin Phalen dalam keterangan resmi, Jumat (15/1).
Sebanyak 52 persen pelaku usaha yang paham teknologi disebut berpotensi besar untuk berinvestasi teknologi keamanan dan pencegahan penipuan dibandingkan dengan pelaku usaha baru (39 persen). Memahami pentingnya mengantisipasi dan merespons potensi penipuan akan terus menjadi keunggulan pada 2021 seiring dengan pergeseran menuju penjualan digital terus berlanjut.
"Sebagai pendukung jalannya perdagangan yang terpercaya, Visa akan terus memperkenalkan program dan sumber daya baru untuk meningkatkan komitmen memberdayakan 50 juta UKM secara digital," kata Phalen.
Setelah Visa Street Teams mengunjungi lebih dari 300 ribu usaha kecil di 12 negara untuk menyediakan modul "back to business" pada 2020, versi virtual dari program bertajuk The Virtual Breakroom: Back to Business Learning Series ini kini tersedia secara online. Ini untuk membekali setiap UKM dengan tutorial pembayaran contactless, pengembangan bisnis online, dan manajemen pemasaran digital bagi pelaku usaha kecil.