Rabu 13 Jan 2021 09:32 WIB

IHSG Menguat Didorong Optimisme Perbaikan Ekonomi

Indeks saham menguat 0,92 persen atau naik 58 poin ke level 6.454,48.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks saham Rabu (13/1) menguat 0,92 persen atau naik 58 poin ke level 6.454,48.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA
Indeks saham Rabu (13/1) menguat 0,92 persen atau naik 58 poin ke level 6.454,48.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Rabu (13/1). Indeks saham menguat 0,92 persen atau naik 58 poin ke level 6.454,48. Sementara LQ45 menguat sebesar 0,57 persen. 

Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan melaju di zona positif hingga akhir perdagangan. "Kami memperkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas pada hari ini," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Rabu (13/1). 

Indeks saham di Asia pagi ini mayoritas dibuka naik di dorong oleh harapan pemulihan ekonomi di tahun 2021. Investor berharap Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang akan datang dibawah Joe Biden akan meningkatkan upaya pendistribusian vaksin Covid-19 sehingga memungkinkan sebagian besar sektor dalam ekonomi AS tetap buka atau berjalan. 

Pemerintah AS mengubah strategi alokasi vaksin berdasarkan seberapa cepat sebuah negara bagian dapat melakukan vaksinisasi. Sebelumnya, vaksin dialokasikan berdasarkan jumlah orang dewasa disetiap negara bagian. Namun cara ini dinilai terlalu lambat sehingga di berbagai tempat, jumlah pasokan vaksin jauh melebihi jumlah orang yang memenuhi syarat untuk di suntik vaksin. 

Di pasar komoditas, harga minyak mentah jenis Brent mencapai level tertinggi dalam 11 bulan atau sejak Februari 2020, terdongkrak oleh pasokan yang mengetat dan ekspektasi penurunan persediaan BBM di AS yang berhasil mengalahkan kekhawatiran atas lonjakan jumlah kasus Covid-19 di dunia. 

Arab Saudi berencana memangkas produksi sebesar 1 juta barel per hari (mbpd) di bulan Februari dan Maret sementara data terkini mengani persediaan BBM AS yang akan di riis minggu ini di yakini akan memperlihatkan penyusutan volume persediaan BBM selama 5 minggu beruntun. 

Berkaitan dengan pandemi Covid-19, Pemerintah China pada hari Selasa telah memberlakukan kebijakan pembatasan sosial atau Lockdown untuk wiliayah sekitar ibukota Beijing. Sementara Pemerintah Jepang berencana memperluas status gawat darurat yang sudah di berlakukan untuk kota Tokyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement