REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mengakui mendapatkan kuota dana rumah subsidi paling banyak dan berencana untuk menghabiskan kuota tersebut secepatnya di tahun ini.
"Untuk bisa mendapatkan kuota rumah subsidi, kita memang harus bekerjasama dengan Kementerian PUPR dan kita sudah tandatangan pada akhir tahun 2020, serta kuota BTN Alhamdulillah dikasih yang paling tinggi dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) karena memang kita konsisten dalam penyalurannya," ujar Vice President Non-Subsidized Mortgage and Consumer Lending Division BTN Suryanti Agustinar dalam diskusi daring di Jakarta, Senin (11/1).
Menurut dia, BTN sendiri berencana akan menghabiskan kuota FLPP rumah subsidi tersebut secepat mungkin. "Kita ingin kuota kita habis mungkin pada empat atau enam bulan pertama tahun ini, kita ingin habiskan sehingga kita dapat mengajukan kuota tambahan lagi untuk rumah subsidi," katanya.
Untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sendiri syaratnya mudah, pertama memang masyarakat yang belum memiliki rumah sama sekali. Kemudian ada maksimal gaji sebagai syarat masyarakat untuk mendapatkan rumah subsidi.
Pemerintah menginginkan kuota rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang betul-betul memenuhi syarat.