REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan bersama Satgas Pangan Jawa Timur melakukan meninjau ke sejumlah rumah produksi tempe di Surabaya untuk memantau harga kedelai di wilayah setempat, Sabtu (9/1).
Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementan, Agung Hendriadi di sela meninjau rumah produksi tempe di Tenggilis Surabaya, mengatakan pantauan itu merupakan wujud hadirnya negara saat ada kenaikan kedelai pada 7 Januari 2021.
"Setelah kenaikan tersebut, baik importir, distributor dan pengrajin tempe serta tahu sepakat bahwa harga kedelai di tingkat pengrajin adalah Rp8.500, sehingga kami melakukan monitoring di Surabaya," ujarnya.
Agung mengatakan dari hasil monitoring tersebut sejumlah rumah produksi tempe di Surabaya sudah menggunakan harga Rp 8.500. Namun, masih ada sejumlah rumah produksi lain belum menggunakan harga yang telah disepakati.
"Sehingga ini menjadi tugas Satgas Pangan Jatim untuk terus melakukan monitoring agar tidak merugikan pengrajin tempe maupun importir," ucapnya.