Sabtu 09 Jan 2021 21:58 WIB

Kementan dan Satgas Pangan Jatim Pantau Harga Kedelai

Kementan menyebut seluruh pihak sepakat harga kedelai adalah Rp 8.500

Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi. Agung Hendriadi di sela meninjau rumah produksi tempe di Tenggilis Surabaya, mengatakan pantauan itu merupakan wujud hadirnya negara saat ada kenaikan kedelai pada 7 Januari 2021.
Foto: Humas Kementan
Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi. Agung Hendriadi di sela meninjau rumah produksi tempe di Tenggilis Surabaya, mengatakan pantauan itu merupakan wujud hadirnya negara saat ada kenaikan kedelai pada 7 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan bersama Satgas Pangan Jawa Timur melakukan meninjau ke sejumlah rumah produksi tempe di Surabaya untuk memantau harga kedelai di wilayah setempat, Sabtu (9/1).

Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementan, Agung Hendriadi di sela meninjau rumah produksi tempe di Tenggilis Surabaya, mengatakan pantauan itu merupakan wujud hadirnya negara saat ada kenaikan kedelai pada 7 Januari 2021.

"Setelah kenaikan tersebut, baik importir, distributor dan pengrajin tempe serta tahu sepakat bahwa harga kedelai di tingkat pengrajin adalah Rp8.500, sehingga kami melakukan monitoring di Surabaya," ujarnya.

Agung mengatakan dari hasil monitoring tersebut sejumlah rumah produksi tempe di Surabaya sudah menggunakan harga Rp 8.500. Namun, masih ada sejumlah rumah produksi lain belum menggunakan harga yang telah disepakati.

"Sehingga ini menjadi tugas Satgas Pangan Jatim untuk terus melakukan monitoring agar tidak merugikan pengrajin tempe maupun importir," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement