Jumat 08 Jan 2021 22:05 WIB

Lebih Berkualitas, Gakoptindo Minta Kedelai Lokal Ditambah

Kedelai lokal memberikan dampak kesejahteraan bagi banyak pihak.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Pengurus Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Kopti) menimbang kedelai di Gudang Kopti Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (5/1). Gabungan Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo), meminta pemerintah mulai mempersiapkan kedelai lokal.
Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA FOTO
Pengurus Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Kopti) menimbang kedelai di Gudang Kopti Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (5/1). Gabungan Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo), meminta pemerintah mulai mempersiapkan kedelai lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo), meminta pemerintah mulai mempersiapkan kedelai lokal. Produksi dalam negeri perlu mulai ditingkatkan karena jauh lebih berkualitas ketimbang produk impor.

"Kami berharap agar dalam stabilisasi harga tiga bulan ke depan, ada kedelai lokal supaya jumlahnya makin naik tiap tahun," kata Ketua Gakoptindo, Aip Syarifuddin di Jakarta, kemarin.

Baca Juga

Aip mengatakan, Presiden Joko Widodo secara khusus juga telah meminta kepada Gakoptindo agar mau menggunakan produk kedelai lokal. Seluruh pengrajin tahu dan tempe di bawah Gakoptindo menilai bahwa produk lokal jauh lebih baik.

"Bisa ditanya ke seluruh pengrajin, kedelai lebih bagus dari gizinya, protein, kandungan isoflavon, dan lain-lain," kata Aip menambahkan.

Jika nantinya kedelai lokal mulai bisa mendominasi bahan baku tempe dan tahu di Indonesia, para konsumen akan lebih sehat. Di satu sisi, memberikan dampak kesejahteraan bagi banyak pihak, termasuk para petani.

Pemerintah mulai melakukan upaya stabilisasi harga kedelai yang dipatok sebesar Rp 8.500 per kilogram. Program tersebut akan dilakukan hingga 100 hari ke depan dengan total pasokan yang disiapkan sebanyak 317 ribu ton.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement