REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat penurunan penumpang selama masa libur Natal 2020. Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan, penurunan tersebut terjadi seiring dengan kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak pada berkurangnya mobilitas masyarakat dengan menggunakan kapal ferry.
"Data Posko Merak mencatat pergerakan penumpang dan kendaraan khususnya di lintasan tersibuk Merak-Bakauheni mulai dari H-7 hingga H+1 Natal tercatat sebanyak 344.200 orang atau turun 21 persen bila dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 433 ribu orang," kata Shelvy dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (27/12) malam.
Dia menambahakan, pada lintasan tersebut, ASDP melayani penyebrangan kendaraan roda dua sebanyak 12.500 unit atau naik 11 persen dibandingkan realisasi periode sama pada 2019 sebanyak 11.200 unit. Selanjutnya, untuk mobil pribadi tercatat sebanyak 44.505 unit atau turun sembilan persen dibandingkan realisasi yang sama tahun lalu sebanyak 48.o00 unit.
"Sehingga total seluruh kendaraan tercatat (di lintas Merak-Bakauheni sebanyak 82.700 unit atau turun tiga persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 85.300 unit," jelas Shelvy.
Sementara itu, dari data Posko Bakauheni mencatat total penumpang yang telah menyeberang dari Sumatra ke Jawa mulai dari H-7 hingga H+1 Natal 2020 tercatat sebanyak 240 ribu orang atau turun 36 persen dibandingkan periode 2019 ebanyak 373.600 orang. Sementara kendaraan roda dua sebanyak 5.500 unit atau turun 31 persen bila dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 7.900 unit. Untuk mobil pribadi yang menyeberang dari Sumatra ke Jawa tercatat sebanyak 30 ribu unit atau turun 27 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 41 ribu unit.
"Total seluruh kendaraan yang menyeberang (di lintas Bakauheni-Merak) sebanyak 60.400 unit atau turun 18 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 74 ribu unit," jelas Shelvy.
Sia menambahkan, untuk lintas Merak-Bakauheni, tetap menjadi rute favorit seiring banyaknya masyarakat yang bepergian menggunakan mobil pribadi selama pandemi Covid-19. Terlebih, saat ini telah tersambungnya akses tol Trans Sumatra maupun Tol Trans Jawa menjadi yang menjadi magnet bagi masyarakat yang ingin berlibur melalui jalur darat.
Shelvy mengimbau penumpang yang telah membeli tiket harus tiba di pelabuhan lebih awal. "Pengguna jasa perli melakukan check-in dan cetak boarding pass di pelabuhan paling lambat dua jam sebelum jadwal masuk pelabuhan," tutur Shelvy.
Dia mengatakan, bagi penumpang yang tiba di pelabuhan melebihi waktu keberangkatan, maka tiket akan hangus sehingga pengguna harus membeli tiket kembali secara daring. Jika terdapat kendala yang dihadapi yang dapat menyebabkan keterlambatan, Shelvy menuturkan, calon penumpang dapat melakukan reschedule tiket paling lambat dua jam sebelum jadwal masuk pelabuhan.