REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dosen Prodi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (UII), Dr Zulfikar Rahmat menilai, pemerintah masih kurang serius dan terkesan menyepelekan pandemi. Pemerintah tampak pula lebih mementingkan ekonomi dibandingkan kesehatan.
Ia mengatakan, jika respons pemerintah terhadap pandemi terus seperti ini semakin banyak tenaga kesehatan berguguran dan perekonomian semakin meredup. Jika melihat indikasinya, bukan tidak mungkin akan menyebabkan suatu negara menjadi barbarisme.
"Kurangnya perhatian kepada tenaga kesehatan, kurangnya stimulus ekonomi, banyak ekonomi mati dan kurangnya dukungan pemerintah bisa jadi Indonesia mengarah ke barbarisme," kata Zulfikar dalam bedah buku Covid-19 di Indonesia, Jumat (25/12).
Ia menekankan, semua harus bergerak dengan apapun caranya membantu menyelesaikan pandemi Covid-19, dan implikasi-implikasi negatif yang muncul dari pandemi. Perlu diperhatikan pula hak-hak masyarakat difabel tidak termarginalkan selama pandemi.