REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Bank Dunia pada Rabu memperkirakan ekonomi China akan tumbuh 7,9 persen pada 2021 meskipun terjadi perlambatan di tengah pandemi Covid-19.
Dalam laporan berjudul "Dari Pemulihan ke Penyeimbangan Kembali", Bank Dunia mengatakan Beijing harus menghindari kontraksi signifikan dalam kebijakan fiskal tahun depan untuk menjaga agar pemulihan ekonomi pasca pandemi tetap berada di jalurnya.
“Lingkungan global masih sangat tidak pasti dan ini membutuhkan kerangka kerja kebijakan yang adaptif. Keluarnya kebijakan prematur dan pengetatan yang berlebihan dapat menggagalkan pemulihan," kata Martin Raiser, direktur Bank Dunia untuk China.
Raiser menambahkan bahwa penarikan dukungan fiskal harus dilanjutkan secara bertahap, tetapi fokus harus bergeser dari infrastruktur tradisional ke belanja sosial dan investasi hijau yang lebih banyak.
Laporan tersebut memperkirakan pertumbuhan PDB China akan melambat menjadi 2 persen pada tahun keuangan saat ini, turun dari 6,1 persen, tetapi akan meningkat pada tahun fiskal berikutnya mengingat belanja konsumen dan kepercayaan investasi bisnis telah menguat selain peningkatan keuntungan perusahaan, kondisi pasar tenaga kerja dan pendapatan.
BACA JUGA: Vaksin Sinovac China Disebut 91,25 Persen Efektif