Rabu 23 Dec 2020 12:09 WIB

Menteri KP Baru: Saya Harus Banyak Belajar tentang Laut

Kelautan dan perikanan merupakan sektor yang penting bagi Indonesia.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Sakti Wahyu Trenggono mengaku kaget saat dihubungi Menteri Sekretaris Negara Praktikno pekan lalu. Dalam komunikasi tersebut, Pratikno menyampaikan arahan Presiden Jokowi yang menunjuk Wahyu sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KP).
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Sakti Wahyu Trenggono mengaku kaget saat dihubungi Menteri Sekretaris Negara Praktikno pekan lalu. Dalam komunikasi tersebut, Pratikno menyampaikan arahan Presiden Jokowi yang menunjuk Wahyu sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KP).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sakti Wahyu Trenggono mengaku kaget saat dihubungi Menteri Sekretaris Negara Praktikno pekan lalu. Dalam komunikasi tersebut, Pratikno menyampaikan arahan Presiden Jokowi yang menunjuk Wahyu sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KP).

Posisi Menteri KP memang sedang lowong setelah Menteri KP sebelumnya, Edhy Prabowo, menjadi tersangka kasus ekspor lobster pada akhir bulan lalu. Wahyu sendiri sebelumnya tengah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan.

Baca Juga

"Terima kasih kepercayaan presiden dan wakil presiden yang membeikan amanah kepada saya mengelola kelautan dan perikanan. Terus terang ini berita yang cukup mengagetkan karena saya harus banyak belajar tentang laut," ujar Wahyu dalam jumpa pers virtual dari Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12).

Wahyu mengatakan kelautan dan perikanan merupakan sektor yang penting bagi Indonesia. Pasalnya, sebagai negara kepulauan, luas lautan Indonesia jauh lebih besar daripada daratan. Wahyu menilai kekayaan dari sektor kelautan memberikan manfaat besar bagi negara dan generasi yang akan datang apabila dikelola dengan baik. 

Wahyu mengaku akan melakukan sejumlah terobosan dalam sektor kelautan dan perikanan dengan tetap memastikan keberlangsungan ekosistem laut bisa berjalan dengan baik agar bisa memberikan manfaat kesejahteraan yang besar.

"Itu yang akan kami lakukan dalam waktu, saya kira tidak lama, satu sampai dua bulan ke depan saya akan memetakan masalah untuk evaluasi semua, mana yang baik lanjutkan dan yang tidak baik, kita akan hentikan," kata Wahyu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement