REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pertamina Marketing Region Jatimbalinus membentuk Satgas pemantau kelancaran penyaliran BBM dan LPG saat Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Pembentukan Satgas dilakukan mengingat kebutuhan masyarakat akan BBM dan LPG pada periode tersebut berdasarkan tren tahun-tahun sebelumnya cenderung meningkat.
Executive General Manager Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, C.D. Sasongko menegaskan, pasokan BBM dan LPG untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat dalam keadaan aman. Sasongko menyatakan, pihaknya siap menambah pasokan jika konsumsi masyarakat meningkat.
"Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan BBM dan LPG selama natal dan tahun baru, jika diperlukan penyaluran BBM maupun LPG akan ditambah sesuai dengan perkiraan kebutuhan yang sudah diperhitungkan. Sementara untuk produk subsidi dan penugasan dari pemerintah tentunya akan disesuaikan dengan kuota yang sudah ditetapkan," ujar Sasongko di Surabaya, Selasa (22/12).
Selama masa Nataru, konsumsi BBM jenis Gasoline (Pertamax Turbo, Pertamax, Pertalite, Premium) diprediksi mengalami peningkatan sebesar 5,1 persen dibandingkan dengan konsumsi harian normal. Yaitu dari 16.982 kilo liter menjadi 17.850 kilo liter. Sementara untuk konsumsi BBM jenis Gasoil (Dex, Dexlite, Biosolar) diprediksi mengalami penurunan sebesar 4,1 persen dari konsumsi harian normal. Yaitu dari 7.520 kilo liter menjadi 7.210 kilo liter.
Sedangkan untuk konsumsi harian LPG 3 kilogram bersubsidi, di wilayah Jatim pada periode tersebut diperkirakan meningkat 6 persen. Yakni dari 4.110 metrik ton menjadi 4.360 metrik ton. Di wilayah Bali, konsumsi LPG 3 kilogram bersubsidi diperkirakan mengalami kenaikkan 4 persen, dari 630 metrik ton menjadi 660 metrik ton.
"Pun demikian halnya diperkirakan untuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), konsumsi harian LPG 3 kilogram bersubsidi akan meningkat 9 persen, dari 350 metrik ton menjadi 380 metrik ton," ujar Sasongko.
Sementara untuk produk LPG BrightGas non subsidi secara total di wilayah Jatimbalinus diprediksi mengalami peningkatan sebesar 10 persen dibandingkan dengan rata-rata konsumsi harian normal. Yaitu dari 240 metrik ton menjadi 260 metrik ton.
Mulai maraknya aktivitas ekonomi masyarakat, UKM, dan pusat perbelanjaan yang sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, serta mulai ramainya aktivitas persiapan masyarakat jelang Nataru disebut menjadi pendorong utama kenaikkan. Sasongko menegaskan, kondisi ini sudah diantisipasi.
"Karenanya saat ini kami telah menyiapkan proyeksi penyaluran fakultatif terutama wilayah yang menjadi tujuan mudik dan tujuan wisata untuk disalurkan menjelang Nataru," kata Sasongko.
Pertamina Marketing Region Jatimbalinus juga menyiagakan 1.386 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Dengan tambahan sarana pelayanan berupa 4 titik Kiosk Pertamax dan Pertamina Dex kemasan, 4 titik Kiosk Modular di Rest Area yang tidak terdapat SPBU, 62 titik Pertamina Delivery Service (PDS) yang disebar di seluruh wilayah dan exit tol, serta 16 SPBU kantong yang standby untuk mengirim produk BBM dalam waktu singkat.
Dalam pelayanan kebutuhan LPG pada masa Nataru, Pertamina Marketing Region Jatimbalinus menyiagakan 501 titik agen dan 5.079 titik pangkalan LPG 3 kilogram yang akan tetap buka dan melayani masyarakat di hari libur. Ditambah 100 agen dan 1.178 pangkalan LPG BrightGas yang juga disiagakan guna memenuhi kebutuhan energi masyarakat.