Senin 21 Dec 2020 20:42 WIB

Soft Launching Patimban Diyakini Pangkas Biaya Logistik

Pelabuhan Patimban merupakan proyek penting dalam pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Pasca soft launching pada Ahad (20/12), pelaksanaan ekspor dari Pelabuhan Patimban, Jawa Barat langsung dilaksanakan dari sana (ilustrasi). Pengoperasian Pelabuhan Patimban diyakini memangkas biaya logistik.
Foto: Humas Ditjen Hubla
Pasca soft launching pada Ahad (20/12), pelaksanaan ekspor dari Pelabuhan Patimban, Jawa Barat langsung dilaksanakan dari sana (ilustrasi). Pengoperasian Pelabuhan Patimban diyakini memangkas biaya logistik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PP (Persero) Tbk telah menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban Fase 1. Adapun pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Patimban berlokasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia sekaligus mendorong kegiatan ekspor dan impor. 

Direktur Utama PP Novel Arsyad mengatakan Pelabuhan Patimban akan disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang berlokasi di Jakarta. "Sehingga dapat meningkatkan efisiensi biaya dan waktu, serta memangkas biaya logistik nasional," kata Novel melalui keterangan tulis, Senin (21/12).

Baca Juga

Novel melanjutkan, proyek ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia terutama di wilayah Jawa Barat.

Untuk terus mendukung program pemerintah, lanjut Novel, PT PP berharap dapat terus dipercaya dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.

Sebelumnya, PT PP ditunjuk untuk mengerjakan tiga paket dari pembangunan dan pengembangan proyek pelabuhan tersebut. Paket pertama konstruksi terminal, PT PPmembentuk konsorsium bersama Penta-Rinkai-TOA-WIKA dengan total nilai kontrak sebesar Rp 6 triliun.

Paket kedua jembatan penghubungan, PT PP melakukan joint operation bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan total nilai kontrak sebesar Rp 524 miliar. Lalu paket ketiga access road, perseroan membentuk joint venture bersama Shimizu-BCK dengan total nilai kontrak sebesar Rp 1,12 triliun.

Pada Ahad (20/12) Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan soft launching dan pengoperasian perdana Pelabuhan Internasional Patimban secara virtual dari Istana Negara di Bogor, Jawa Barat. Sedangkan, acara soft launching dan pengoperasian perdana Pelabuhan Internasional Patimban yang dipusatkan di lokasi proyek dihadiri secara langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang turut hadir secara langsung mewakili pemerintah.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan keberadaan pelabuhan ini harus semakin terkonsolidasi dengan pengembangan industri dan perekonomian lokal, semakin mempercepat pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, dan memberikan kecepatan pelayanan bidang logistik dan membuat produk-produk ekspor Indonesia semakin efisien, berdaya saing, dan kompetitif di pasar global. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement