REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran bank hasil penggabungan PT Bank BRIsyariah Tbk. (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNIS) ditunggu dalam memulihkan ekonomi. Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily mengatakan penggabungan ketiga bank ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian nasional.
"Peran dan kontribusi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. sangat ditunggu, apalagi dalam upaya melakukan pemulihan ekonomi pasca pandemi," katanya dalam keterangan pers, Senin (21/12).
Menurutnya, sudah saatnya potensi ekonomi umat Islam disatukan agar dapat segera memulihkan perekonomian di saat pandemi dan pasca-pandemi. Nantinya, Bank Syariah Indonesia akan mampu memiliki jangkauan pasar yang lebih besar kepada masyarakat Indonesia.
Luasnya daya jangkau bank ini akan membantu upaya pemerintah menaikkan tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat, khususnya dalam hal keuangan syariah. Bank diharapkan dapat melayani gairah masyarakat muslim Indonesia untuk mempercayakan layanan perbankannya ke Bank Syariah Indonesia.
Layanan perbankan syariah dengan cakupan modal besar dan sasaran yang lebih merata, lanjut Ace, diharap juga diikuti dengan langkah mobilisasi dan investasi tabungan untuk pembangunan perekonomian dengan cara yang adil. Apabila hal tersebut terjadi, keuntungan yang adil dapat dijamin bagi semua pihak.
Menurutnya, mobilisasi investasi syariah yang adil merupakan hal penting karena Islam secara tegas melarang penimbunan tabungan dan menganjurkan penggunaan sumber dana secara produktif dalam rangka mencapai tujuan sosial-ekonomi Islam. Ace menambahkan, keberadaan Bank Syariah Indonesia tentu juga harus diiringi dengan layanan yang lebih merata dan memanfaatkan IT atau teknologi digital.
Sehingga, hal ini akan mempermudah Bank Syariah Indonesia dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Ia mengatakan Bank Syariah Indonesia harus menjadi pioneer terdepan dalam menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam memobilisasi investasi keuangan, serta berkontribusi membangun bangsa Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim.
BACA JUGA: Kotak Amal Dituding untuk Danai Terorisme, Aktivis Masjid: Itu Fitnah Sangat Keji!