REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meresmikan operasional 44 penyalur baru sebagai distributor bahan bakar minyak (BBM) satu harga. Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa, menuturkan, peresmian kali ini merupakan yang terbanyak dan sekaligus menjadi kado untuk pertamina.
"Ini yang terbanyak selama empat tahun kita laksanakan peresmian dan ini sekaligus kado ulang tahun ke-63 bagi Pertamina," kata Fanshurullah dalam di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (12/12).
Ia mengatakan, sementara Pertamina terus fokus mengurus ketahanan energi dari sisi hulu, sektor hilir tidak boleh terbengkalai. Apalagi, program BBM Satu Harga yang ditujukan bagi masyarakat pinggiran.
"Ini berkaitan langsung dengan keadilan karena nanti daerah 3T akan menjadi pusat-pusat baru pertumbuhan ekonomi," katanya.
Fanshurullah mengatakan, pihaknya akan terus mengawal pembangunan penyalur BBM Satu Harga hingga 500 lokasi. Jumlah itu ditargetkan bisa tercapai pada tahun 2024.
Sementara itu, Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Pertamina (Persero) Nur Muhammad Zain, mengatakan, pada tahun ini pihaknya bersama BPH Migas telah merealisasikan pembangunan 83 penyalur BBM Satu Harga.
Ia mengakui, menjalankan program BBM Satu Harga membutuhkan waktu karena diperlukan dukungan investor lokal dalam membangun infrastruktur SPBU. Selain itu, pemetaan lokasi strategis agar jangkauan masyarakat dapat efektif juga harus tepat.
Adapun khusus tahun ini, Zain mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri karena banyaknya pembatasan aktivitas. Namun, menurutnya, berbagai tantangan akibat pandemi bisa diatasi sehingga proses pembangunan tetap berlangsung sesuai rencana.
"Pengoperasian penyalur BBM Satu Harga sudah berada di 117 kabupaen kota. Dengan adanya ini diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menambah kesejahteraan masyarakat," ujarnya.