REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah melalui Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mencatat, sebanyak 11 Proyek Strategis Nasional (PSN) selesai pada masa pandemi Covid-19. Seluruh proyek ini memiliki nilai Rp 135,2 triliun.
Ketua KPPIP Wahyu Utomo menyebutkan, beberapa di antaranya yang sudah rampung adalah Bandar Udara Baru Yogyakarta, Kulon Progo, dengan nilai investasi Rp 5,2 triliun. Sejumlah kawasan industri seperti di Ketapang, Konawe dan Wilmar Serang juga sudah dinyatakan selesai pada masa pandemi Covid-19 ini.
Wahyu menjelaskan, pemerintah menyatakan pembangunan kawasan industri selesai ketika Izin Usaha Industri (IUI) mereka keluar. "Sehingga mereka tidak ada masalah terkait tata ruang dan sebagainya, sehingga bisa langsung beroperasi," tuturnya dalam Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Proyek Strategis Nasional secara virtual, Selasa (8/12).
Dua bendungan yang masuk dalam PSN pun dinyatakan selesai. Mereka adalah Bendungan Tukul dan Bendungan Tapin yang masing-masing memiliki nilai investasi Rp 673,9 miliar dan Rp 896,9 miliar.
Selain itu, sebanyak enam PSN berhasil 'naik kelas' selama masa pandemi. Mereka sudah melewati tahap penyiapan, menuju ke proses konstruksi. Contohnya, Jalan Tol Yogyakarta-Bawean sepanjang 71 km dengan nilai investasi Rp 12,1 triliun.
Demikian juga dengan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo yang mencatatkan nilai investasi hingga Rp 28 triliun. "Sudah selesai penyiapannya, sehingga kita berproses ke berikutnya yaitu penunjukkan badan usaha jalan tol," tutur Wahyu yang juga menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Bidang Perekonomian.
Sementara itu, dua PSN lainnya berhasil diakselerasi untuk mulai beroperasi. Mereka adalah pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39 km dan pengembangan industri garam dengan nilai investasi Rp 5,1 triliun dan Rp 1,0 triliun.
Secara keseluruhan, pemerintah memiliki 211 PSN yang terdiri dari 201 proyek dan 10 program, dengan total nilai investasi mencapai Rp 4.817 triliun. Jumlah ini belum memperhitungkan program percepatan pengembangan wilayah dan Bandara Bali Utara.
Dari seluruh PSN tersebut, Wahyu mengakui, terdapat beberapa proyek yang menjadi tantangan. Sebanyak 70 proyek di antaranya masih dalam tahapan penyiapan dengan nilai Rp 1.285,7 triliun. Ia berharap, seluruh proyek ini dapat 'naik kelas' pada 2024.
"Kita harapkan, 70 ini sudah masuk konstruksi atau minimalnya di tahap financial closing," ucapnya.