REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komisi VI DPR meminta agar manajemen baru PT Asuransi Jiwasraya (Persero) segera mengumumkan program restrukturisasi polis. Adapun langkah ini untuk memberikan memberikan kepastian bagi nasabah Jiwasraya.
Anggota Komisi VI DPR Adisatrya Suryo Sulisto mengatakan pengumuman tersebut juga harus dijelaskan secara rinci mengenai bagaimana skema restrukturisasi yang akan dilakukan.
“Segala tindakan yang sekiranya dapat memberikan kepastian dan juga harapan bagi para nasabah Jiwasraya, harus dilakukan. Termasuk mengumumkan program restrukturisasi yang segera dieksekusi oleh manajemen Jiwasraya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (8/12)
“Jangan sampai para nasabah Jiwasraya yang sudah mengalami kemalangan dan hampir kehilangan harapan tersebut merasa tidak mendapatkan kejelasan mengenai proses restrukturisasi yang akan dijalankan manajemen,” ucapnya.
Pemerintah dan DPR telah sepakat untuk menjalankan program restrukturisasi dalam menyelesaikan masalah Jiwasraya dengan mendirikan entitas baru, yaitu IFG Life. Nantinya modal, pemerintah menempuh opsi penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 22 triliun.
Sementara Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal E Halim menambahkan kebijakan restrukturisasi Jiwasraya harus mengedepankan perlindungan konsumen atau nasabah para pemegang polis.
"Apapun pilihan yang sudah diambil dan didiskusikan, tentunya mengedepankan kepentingan bagi nasabah atau konsumen Jiwasraya," ucapnya. Menurutnya hal terpenting bagi konsumen adalah garansi atau jaminan bahwa dana nasabah dapat kembali.
"Saya pikir sudah jelas karena pemerintah melalui Menteri BUMN (Erick Thohir) sudah membuat pernyataan menggaransi dana nasabah Jiwasraya. Mekanismenya seperti apa, ya melalui proses politik di DPR, restrukturisasi adalah pilihan terbaik dalam proses politik itu," ucapnya.
Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Jiwasraya Mahelan Prabantarikso menambahkan pihaknya telah menyiapkan flying team yang merupakan perwakilan manajemen untuk berkomunikasi secara efektif dengan seluruh pemegang polis Jiwasraya.
"Flying team ini berasal dari internal perusahaan yang sudah dibekali informasi lengkap mengenai program restrukturisasi polis Jiwasraya. Nantinya flying team akan menghubungi para pemegang polis Jiwasraya hingga ke pelosok-pelosok daerah sebagai komitmen. Kami dalam memberi pelayanan yang terbaik pada saat melaksanakan program restrukturisasi," ucapnya.
Menurutnya keberadaan flying team diharapkan penyebaran informasi mengenai program restrukturisasi polis Jiwasraya dapat tersampaikan secara lengkap, terstruktur dan komprehensif. Informasi yang akan disosialisasikan flying team meliputi skema restrukturisasi, produk substitusi, hingga status polis setelah dilakukan restrukturisasi.
Ke depan, pihaknya optimistis keberadaan flying team akan turut membantu tim internal di sejumlah kantor wilayah pada saat pelaksanaan program restrukturisasi polis Jiwasraya.
"Setelah program restrukturisasi resmi diumumkan, flying team secara bertahap melakukan komunikasi dengan seluruh pemegang polis baik secara online atau offline dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ucapnya.
Bersamaan dengan pembentukan flying team, manajemen baru Jiwasraya juga telah menyiapkan tiga produk baru dalam rangka merealisasikan program restrukturisasi guna menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya, yaitu bernama tata masa depan (Tampan), manfaat bertahap (Mantap), dan pendanaan hari tua (PHT) yang akan dirilis bersamaan dengan pengumuman program restrukturisasi polis Jiwasraya pada Desember.