REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki berharap, koperasi dan UMKM terus berlomba memperbaiki kualitas layanan dan produknya melalui sistem digital. Lewat cara ini, daya saing mereka akan terangkat dan akan banyak dilirik pasar.
Masuk ke dalam ekosistem digital saat ini juga membuat koperasi dan UMKM dapat memasarkan produknya secara cepat. "Di antaranya untuk on boarding kepengadaan barang dan jasa pemerintah," kata Teten dalam Webinar Kanwil BI Provinsi Kalimantan Timur, Senin (30/11).
Pemerintah menargetkan jumlah UMKM yang dapat masuk dalam ekosistem digital mencapai 20 persen dari total UMKM yang jumlahnya mencapai 60,4 juta unit. Sementara koperasi masuk ekosistem digital baru sekitar 906 koperasi atau 0,73 persen dari 123 ribu koperasi aktif.
Menurut survey Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi penggunaan internet pada 2019 mencapai 196,71 juta dari total populasi penduduk Indonesia 266,1 juta orang. Jumlah itu tumbuh 8,9 persen dibandingkan 2018. Jumlah pengguna internet ini diyakini terus bertambah sampai sekarang.
McKinsey memproyeksikan pasar e-commerce Indonesia pada 2022 akan tumbuh menjadi 55 hingga 65 miliar dolar AS atau sekitar Rp 808 triliun hingga Rp 955 triliun.