REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, melaksanakan virtual bilateral meeting dengan Menteri Iklim, Energi, dan Utilitas Denmark Dan Jorgensen.
Menteri Energi, Utilitas dan Perubahan Iklim Denmark Dan Jorgensen menyampaikan, kerja sama antara Indonesia-Denmark dapat menjadi langkah nyata meningkatkan perkembangan energi terbarukan.
Ia mengatakan, jumlah negara yang berkomitmen untuk melaksanakan netralitas karbon terus meningkat. Keuangan internasional juga mulai beralih dari batu bara dan bahan bakar fosil lainnya.
Kerja sama antara Indonesia dan Denmark akan menjadi contoh meningkatkan energi terbarukan sekaligus mengurangi ketergantungan pada batu bara. "Dengan perjanjian ini, kedua negara mengambil langkah bersama untuk memerangi krisis iklim global," ungkap Jorgensen melalui siaran pers Kementerian ESDM.
Sebagai tindak lanjut pertemuan bilateral hari ini, Dirjen EBTKE akan memimpin Mini-steering Committee Meeting terkait kerja sama Indonesia-Denmark setingkat Eselon I. Pertemuan tersebut akan membahas antara lain tentang Indonesia Denmark Energy Partnership Programme (INDODEPP) for 2020-2025.
Selain juga Rencana penandatangan Implementing Agreement INDODEPP 202-2025 dengan Dirjen EBTKE sebagai tindak lanjut dari MoU yg ditandatangani pada pertemuan tingkat Menteri; Rencana Penandatangan Non Disclosure Agreement antara Danish Energy Agency dan PT PLN (Persero).
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan, sumber energi yang lebih terjamin, serta akses energi yang terjangkau, nantinya akan membuat energi terbarukan memegang peranan penting. Termasuk dalam membantu pemulihan koondisi ekonomi global pascapandemi Covid-19.
"Indonesia yang kaya akan sumber energi terbarukan dapat menjadi partner kerja sama yang potensial bagi Denmark untuk berpartisipasi dalam pengembangan dan investasi di sektor EBT," kata Arifin.