REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (19/11) sore ditutup melemah seiring turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia. Rupiah ditutup melemah 85 poin atau 0,6 persen ke posisi Rp 14.155 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.070 per dolar AS.
"Dari eksternal, pelemahan rupiah dipicu pandemi Covid-19 yang memburuk dengan cepat, terutama di wilayah kekuatan ekonomi AS dan Eropa," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis (19/11).
Kasus Covid-19 secara global sekarang telah mencapai lebih dari 56 juta kasus, dengan AS menyumbang sekitar seperlimanya menurut data Universitas Johns Hopkins. Eropa juga mengalami peningkatan kasus yang tidak terlihat sejak gelombang pertama, yang menyebabkan penguncian skala besar pada aktivitas publik sehingga aktivitas ekonomi sangat melemah.
Selain itu, Australia Selatan memberlakukan lockdown untuk mengekang wabah Covid-19 baru di negara bagian itu, yang membayangi data tenaga kerja positif yang dirilis pada hari sebelumnya.
Sementara itu, Inggris. dan Uni Eropa kehabisan waktu dengan cepat untuk mencapai kesepakatan perdagangan sebelum masa transisi untuk Inggris Raya meninggalkan blok ekonomi yanf akan berakhir pada 1 Januari 2021. Pembicaraan tampaknya masih menemui jalan buntu terkait berbagai masalah.
Investor juga akan melihat data klaim pengangguran AS yang akan dirilis hari ini, yang diharapkan akan menentukan langkah selanjutnya dari bank sentral AS The Federal Reserve. Di seberang Atlantik, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde akan menghadiri sidang Komite Parlemen Eropa di Frankfurt hari ini.
"Dari internal, di luar dugaan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin dari 4 persen menjadi 3,75 persen pada November 2020," ujar Ibrahim.
BI juga menurunkan suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 3 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 4,5 persen.
Keputusan tersebut mempertimbangkan prakiraan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga, dan sebagai langkah lanjutan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Bank Indonesia juga tetap berkomitmen untuk mendukung penyediaan likuiditas, termasuk dukungan Bank Indonesia kepada pemerintah dalam mempercepat realisasi APBN Tahun 2020
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah posisi Rp14.080 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.080 per dolar AS hingga Rp14.181 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.167 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.118 per dolar AS.