REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–-Mengubah mindset masyarakat untuk mencintai pangan lokal seringkali ditegaskan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan. Untuk itu, Kementerian Pertanian berupaya mewujudkan diversifikasi pangan lokal yang terintegrasi dengan melibatkan multisektor dari hulu ke hilir.
Selain peningkatan ketersediaan komoditas pangan lokal, di sisi hilir juga dilakukan penyediaan pangan melalui penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pangan lokal dengan edukasi dan promosi yang diharapkan dapat mengubah kebiasaan dan pola pikir masyarakat terhadap konsumsi pangan lokal non beras.
Dalam upaya penguatan UMKM pangan lokal tersebut, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian menggandeng Rumah Siap Kerja (www.rumahsiapkerja.com) yang merupakan platform inovatif pengembangan wirausaha, karir, dan lapangan kerja dalam melakukan Pelatihan Penguatan UMKM Pangan Lokal yang dilakukan secara virtual serta diikuti lebih dari 150 UMKM dari seluruh Indonesia.
Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi, potensi pemanfaatan lokal sangat terbuka luas mengingat Indonesia kaya dengan beragam sumber pangan. “Kekayaan dan potensi sumber pangan lokal ini harus dioptimalkan untuk mewujudkan kemandirian pangan terlebih menghadapi situasi pandemi Covid-19 saat ini,” ujar Agung dalam sambutannya, Selasa (17/11).
Lebih lanjut Agung mengatakan bahwa pandemi saat ini juga berdampak pada UMKM antara lain menurunnya penjualan dan terhambatnya distribusi. Dia berharap, dengan pelatihan ini semangat para pelaku UMKM pangan lokal semakin menguat. “Saya optimis, dengan kemauan, tekad yang kuat serta kesungguhan usaha para pelaku UMKM, produk pangan lokal yang dihasilkan oleh UMKM akan semakin berkembang dan memiliki daya saing sehingga mampu bertahan dan berkembang di era new normal ini” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga Uno selaku penggagas RSK mengatakan melalui kolaborasi Kementan dengan RSK, dia berharap dapat mendorong potensi besar yang dimiliki oleh UMKM pangan lokal dari seluruh Indonesia.“UMKM memiliki potensi besar yang didukung dengan kekayaan alam Indonesia yang melimpah, dengan begitu RSK bersama Kementan dapat mendorong potensi yang dimiliki umkm untuk dapat membuka lapangan kerja seluas luasnya” ungkap Sandi.
Menurutnya tantangan khusus yang paling sulit untuk diselesaikan adalah membangun mental dan karakter pengusaha. Untuk menjadi pengusaha tangguh dan sukses, Sandi menyebut ada lima hal yang perlu diterapkan, yang pertama adalah inovasi. Selanjutnya adalah berani ambil resiko, proaktif, integritas, intelektul, passion dan energi. Kemudian yang tidak kalah penting menurutnya adalalah prinsip 4 As yaitu kerja keras, kerja cerdas, tuntas, dan ikhlas
Sandi menegaskan pesannya bahwa untuk menjadi pengusaha UMKM yang tangguh menghadapi berbagai tantangan, perlu meningkatkan keterampilan, mendapatkan pendampingan profesional dan membangun kolaborasi.“UMKM adalah pahlawan ekonomi, karena mereka adalah pahlawan pencipta lapangan kerja oleh karena itu kita harus selalu tebarkan semangat #SiapKerjaSiapUsaha”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan BKP, Yasid Taufik mengatakan pelatihan ini sebagai upaya bersama untuk mengangkat UMKM pangan lokal agar memiliki daya saing yang kuat. “Dengan adanya pelatihan ini kami harap dapat mengangkat kekurangan dan keterbatasan yang ada. Besarnya jumlah UMKM saat ini, jika diberdayakan saya yakin bisa naik kelas dan luar biasa nya efeknya terhadap perekonomian kita” kata Yasid.