Selasa 17 Nov 2020 16:27 WIB

Euforia Vaksin dan Pilpres AS, Lelang SUN Capai Rp 104,6 T

Nilai lelang SUN tersebut menjadi incoming bids tertinggi keempat sepanjang 2020.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Lelang Surat Utang Negara (SUN).
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Lelang Surat Utang Negara (SUN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) mencatat, tujuh seri Lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (17/11) berhasil mendapat penawaran hingga Rp 104,6 triliun. Nilai tersebut menjadi incoming bids tertinggi keempat sepanjang 2020.

Direktur SUN DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, tingginya penawaran pada lelang hari ini tidak terlepas dari euforia pasar keuangan global dan domestik terhadap keberhasilan uji coba vaksin Covid-19 serta hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). "Keduanya berdampak positif pada lelang SUN hari ini," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (17/11).

Baca Juga

Dari total penawaran yang masuk, pemerintah memutuskan memenangkan permintaan sebesar Rp 24,6 triliun. Deni menjelaskan, kebijakan ini sudah mempertimbangkan yield (imbal hasil) SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun, termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Poin positif lainnya yang disebutkan Deni adalah kenaikan permintaan investor secara signifikan. Pertumbuhannya mencapai 57,6 persen apabila dibandingkan dengan permintaan lelang SUN pada dua pekan lalu, yaitu Rp 66,27 triliun.

Bid to cover ratio juga meningkat secara signifikan, dari 2,24 kali pada lelang sebelumnya menjadi 4,26 kali di lelang hari ini.

Deni juga mencatat, investor asing membanjiri lelang SUN hari ini yang merupakan lelang kedua terakhir pada 2020. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan bid asing yang cukup signifikan terutama pada tenor panjang. "Sehingga, total bids asing naik hampir 2 kali lipat dari 11,5 persen pada lelang sebelumnya menjadi 20,7 persen," katanya.

Deni menuturkan, masuknya investor asing berdampak pada semakin kompetitifnya imbal hasil yang ditawarkan oleh investor pada lelang SUN. Hal ini tercermin dari penurunan yield tertimbang rata-rata atau weighted average yield (WAY) untuk seluruh tenor. Khususnya, SUN tenor  lima hingga 20 tahun dengan penurunan mencapai 15-45 basis points (bps) dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya.

Sesuai dengan kalender penerbitan SBN melalui lelang, Deni menuturkan, pemerintah akan melakukan lelang SUN satu kali lagi di tahun ini. "Akan dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2020," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement