REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pinjaman konsumen Amerika Serikat (AS) meningkat pada September 2020. Federal Reserve melaporkan pinjaman konsumen AS secara total naik 16,2 miliar dolar AS pada September setelah menurun pada Agustus 2020 yang hanya 6,9 miliar dolar AS.
Dikutip dari AP News, Jumat (6/11), kenaikan tersebut termasuk peningkatan pinjaman kartu kredit sebesar 3,98 miliar dolar AS sejak Februari 2020. Penggunaan kartu kredit juga sudah menurun selama enam bulan berturut-turut karena rumah tangga mengurangi penggunaan kartu kredit setelah pandemi melanda dan jutaan orang kehilangan pekerjaan.
Kategori yang mencakup pinjaman mobil dan pinjaman mahasiswa juga meningkat 12,2 miliar dolar AS pada September 2020. Kategori tersebut terus meningkat sejak penurunan hingga 6,9 miliar dolar AS April 2020.
Para ekonom mengamati dengan seksama pola pinjaman konsumen tersebut untuk mencari sinyal tentang bagaimana rumah tangga yang bersedia mengambil lebih banyak utang. Khususnya untuk membiayai pengeluaran konsumen yang menyumbang dua pertiga dari aktivitas ekonomi AS.
Ekonom juga memperkirakan kenaikan pinjaman 16,2 miliar dolar AS tersebut sekitar dua kali lipat dari perkiraan. Hal tersebut dinilai menjadi tanda yang menggembirakan karena meningkatnya kekhawatiran bahwa konsumen mungkin mulai menguranginya karena kasus virus Covid-19 melonjak kembali.
Dalam laporan terpisah, Pemerintah AS mengatakan terdapat 638 ribu pekerjaan baru pada Oktober 2020 dan tingkat pengangguran turun menjadi 6,9 persen. Laporan tersebut dinilai sebagai tanda yang menggembirakan bahwa pemulihan tentatif di pasar tenaga kerja sedang berlangsung.
Peningkatan utang secara keseluruhan mendorong total pinjaman konsumen menjadi 4,16 triliun dolar AS pada September 2020 yang berarti naik 0,6 persen dibandingkan 2019. Laporan bulanan The Fed tentang kredit konsumen tidak mencakup hipotek atau utang lain yang dijamin dengan real estate seperti pinjaman ekuitas rumah.