Kamis 05 Nov 2020 00:03 WIB

Survei: ShopeePay, Dompet Digital Paling Banyak Dipakai

ShopeePay digunakan oleh 34 persen pengguna e-commerce Indonesia.

ShopeePay
Foto: https://shopee.co.id/m/shopeepay
ShopeePay

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan market research Ipsos Indonesia mengumumkan hasil survei penggunaan dompet digital di Nusantara selama pandemi COVID-19. Menurut survei secara online pada 16-23 Oktober 2020 ditemukan bahwa ShopeePay menjadi dompet digital paling sering digunakan selama Oktober dengan 34 persen.

Di urutan kedua, terdapat Ovo 28 persen, GoPay 17 persen, Dana 14 persen, dan Link Aja 7 persen. Survei melibatkan seribu responden berusia 18 tahun ke atas dengan pembelian di e-commerce dalam dua tahun ke belakang.

Baca Juga

"Sejak dua tahun lalu, Ipsos sudah melihat adanya tren penggunaan aplikasi e-wallet atau dompet digital di Indonesia. Hal ini selaras dengan Ipsos Marketing Summit “Indonesia Next Cashless Society” yang kami adakan pada bulan Januari 2020," kata Managing Director Ipsos in Indonesia Soeprapto Tan dalam siaran pers hari ini.

Soeprapto mengatakan, mengacu temuan Ipsos untuk Asia Tenggara pada bulan September lalu, selama pandemi COVID-19 ada peningkatan 44 persen masyarakat Indonesia yang menggunakan pembayaran non-tunai/cashless payment.

Dari sisi penetrasi dalam tiga bulan belakangan, data Ipsos mengungkap bahwa ShopeePay berada di urutan pertama dengan 48 persen dari total pengguna dompet digital di Indonesia. Disusul Ovo (46 persen dari total), GoPay (35 persen dari total). Selanjutnya, Dana (26 persen dari total) dan LinkAja (16 persen dari total).

Berdasarkan nilai transaksi, ShopeePay mencatatkan transaksi tertinggi dalam tiga bulan yakni 29 persen dari total nilai transaksi e-wallet di Indonesia. Diikuti oleh OVO (27 persen dari total), kemudian GoPay (22 persen dari total), Dana (14 persen dari total), serta LinkAja (7 persen).

Dari pangsa pasar nilai transaksi, ShopeePay menjadi merek dompet digital yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar, yakni 32 persen dari total nilai transaksi dompet digital di Indonesia. Nilai ini  disusul oleh OVO (25 persen), GoPay (21 persen), DANA (14 persen), dan LinkAja (8 persen).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement