Senin 02 Nov 2020 18:47 WIB

Ini Produk-Produk Unggulan GSP Indonesia

Sektor industri dalam negeri tetap agresif mendobrak pasar internasional.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Perhiasan emas (ilustrasi). Indonesia memiliki beberapa produk unggulan yang masuk dalam fasilitas GSP dari Pemerintah AS, salah satunya kalung emas.
Perhiasan emas (ilustrasi). Indonesia memiliki beberapa produk unggulan yang masuk dalam fasilitas GSP dari Pemerintah AS, salah satunya kalung emas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperpanjang fasilitas Generalized System of Preference (GSP) bagi sejumlah produk asal Indonesia. Ada sejumlah produk yang menjadi andalah ekspor Indonesia ke pasar AS.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menguraikan, produk unggulan ekspor GSP Indonesia hingga Agustus 2020 berdasarkan level HS 8-digit meliputi matras (karet maupun plastik, 185 juta dolar AS), kalung dan rantai emas (142 juta dolar AS), tas bepergian dan olahraga (104 juta dolar AS), minyak asam dari pengolahan kelapa sawit (84 juta dolar AS), serta ban pneumatik radial (82 juta dolar AS). Dalam periode tersebut, ekspor nonmigas Indonesia ke AS mencapai 11,8 miliar dolar AS, atau naik mendekati dua persen dibandingkan periode sama pada 2019. 

Baca Juga

Peningkatan ini bahkan terjadi saat impor AS dari seluruh dunia turun 13 persen. "Hal tersebut menunjukkan, sektor industri dalam negeri tetap agresif mendobrak pasar internasional, meskipun di tengah masa yang sulit," kata Agus di Jakarta, Senin (2/11).

Agus mengapresiasi upaya diplomasi dengan Pemerintah AS mengenai isu GSP. Selain memperkuat kemitraan strategis antara kedua negara, Pemerintah Indonesia menilai kebijakan terkait GSP juga memberikan manfaat positif bagi Indonesia serta menguntungkan bisnis AS. 

Kemenperin sangat berterima kasih atas peran serta berbagai pihak yang bersinergi dengan baik dalam mendukung pertumbuhan sektor manufaktur lewat berbagai strategi. "Upaya ini membuka peluang dan mendukung peningkatan daya saing industri dalam negeri," ucap Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement