Senin 02 Nov 2020 18:43 WIB

Manfaatkan GSP dari AS, Indonesia Bisa Unggul dari Thailand

Indonesia berpeluang meningkatkan pangsa pasar produk yang selama ini diisi Thailand.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Agus menyebut, dengan memanfaatkan Generalized System of Preference (GSP) dari pemerintah AS, Indonesia bisa unggul dari Thailand.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Agus menyebut, dengan memanfaatkan Generalized System of Preference (GSP) dari pemerintah AS, Indonesia bisa unggul dari Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut, dengan memanfaatkan Generalized System of Preference (GSP) dari pemerintah AS, Indonesia bisa unggul dari Thailand. Terlebih, ada beberapa produk Thailand yang sudah tidak mendapatkan fasilitas GSP.

Pada 2019, Indonesia merupakan negara asal impor GSP terbesar setelah Thailand. Ekspor Negeri Gajah Putih ke AS menggunakan fasilitas GSP mencapai 4,8 Miliar dolar AS atau 23,71 persen dari total impor GSP AS. 

Baca Juga

Pada periode sama, produk GSP Indonesia mengisi 12,95 persen dari keseluruhan impor, sebesar 2,6 miliar dolar AS. Nilai tersebut berasal dari 732 pos tarif ekspor dari total 3572 pos tarif yang memperoleh GSP.

Indonesia juga berpeluang meningkatkan pangsa pasar bagi berbagai produk yang selama ini diisi oleh Thailand. Berdasarkan hasil ulasan, terdapat beberapa produk ekspor Thailand yang tidak lagi mendapatkan fasilitas GSP dari AS.

"Dengan demikian, produk kita bisa lebih kompetitif dibandingkan Thailand. Sehingga kita berpeluang meningkatkan ekspor dan mengisi pasar di AS dengan merebut pangsa pasar Thailand tersebut," kata Agus di Jakarta, Senin (2/11).

Beberapa produk yang berpeluang ditingkatkan pangsa pasarnya yakni pompa bahan bakar atau pelumas (HS 8413.30.90), kacamata (9004.90.00), sepeda motor dengan piston (HS 8711.50.00), wastafel/bak cuci (HS 6910.10.00), papan/panel/konsol/meja (HS 8537.10.91), dan sekrup dan baut (HS 7318.15.80). Lalu alat kelengkapan pipa dari tembaga, perangkat makan (HS 3924.10.40), serta bingkai kayu untuk lukisan (HS 4414.00.00).

Pada Januari sampai Agustus 2020, total ekspor Indonesia ke Amerika Serikat yang menggunakan fasilitas GSP meningkat hingga 10,6 persen menjadi 1,9 miliar dolar AS dari periode sama pada tahun sebelumnya. Hal ini mendorong peningkatan total ekspor ke AS sebesar 1,56 persen pada periode tersebut.

"Meskipun tren pertumbuhan ekspor beberapa produk unggulan kita mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat pandemi. Ternyata ekspor ke AS menunjukkan peningkatan yang didukung oleh ekspor produk-produk yang masuk dalam GSP," ungkap Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement