REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 14,02 triliun pada kuartal tiga 2020. Adapun realisasi laba bersih turun sebesar 30,73 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan perseroan berupaya menjaga kontribusi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19.
“Penurunan laba setelah pajak pada kuartal III 2020 turun 30,73 persen menjadi Rp 14,02 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 20,25 triliun,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (26/10).
Menurutnya perseroan memastikan terjaganya kualitas aset untuk mengantisipasi potensi ketidakpastian ekonomi. Per September 2020, rasio coverage CKPN konsolidasi berada kisaran 205,15 persen sebagai antisipasi penurunan kualitas kredit akibat pandemi covid-19, ujarnya.
“Perseroan memastikan likuiditas berada pada level yang aman. Hal ini didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi sebesar 14,92 persen secara tahunan, menjadi Rp 1.024,2 triliun, komposisi dana murah sebesar 61,9 persen,” ucapnya.
Ke depan perseroan melakukan berbagai strategi bisnis tersebut, dengan menjaga kinerja pencapaian aset konsolidasi yang sebesar Rp 1.407 triliun atau meningkat 10,27 persen.