Sabtu 24 Oct 2020 07:55 WIB

Sistem Logistik Indonesia Belum Efesien

Sistem Logistik Indonesia Belum Efesien membuat harga barang kurang kompetitif

Suasana bongkar muat peti kemas saat matahari akan tenggelam di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (5/5/2020).  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angkutan barang lewat laut mengalami kenaikan ditengah berbagai kebijakan yang diambil untuk mengantisipasi pandemi COVID-19
Foto:

Adapun Dr. Ir. Soleh Rusyadi Maryam dari Sucofindo menyarankan pemerintah untuk memperbanyak Pusat Logistik Berikat (PLB) yang memiliki fleksibilitas dalam supplyai chain management.

"Di sini ada konsep one to many, many to one many to many," kata Soleh.

Dengan adanya PLB diyakini Soleh akan memperlancar arus barang impor dari sisi kewajiban kepabeanan, menjaga cash flow perusahaan, dan mendukung ketersediaan barang impor tepat waktu.

Karena itu Soleh menyarankan perlunya diperbanyak PLB di sejumlah tempat karena terbukti efisien dalam menopang supply chain management.

Sementara peneliti INDEF Ahmad Hari Firdaus meminta pemerintah memperbanyak pusat-pusat ekonomi baru untuk menambah frekuensi kunjungan kapal-kapal cargo ke pusat-pusat produksi.

"Tol laut belum berfungsi maksimal karena tidak ada hilirisasi dari pusat produksi. Hilirisasi tidak ada kareba tidak ada pusat-pusat ekonomi baru," tutur Ahmad. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement