Kamis 22 Oct 2020 23:15 WIB

BKPM Dukung Pemulihan Ekonomi di Jawa Barat

BKPM apresiasi langkah Pemprov Jabar segera bentuk Komite Pemulihan Ekonomi

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia apresiasi langkah Pemprov Jabar segera bentuk Komite Pemulihan Ekonomi
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia apresiasi langkah Pemprov Jabar segera bentuk Komite Pemulihan Ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat (KPED Jabar) bertemu dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Jakarta. Pertemuan dilakukan guna mendiskusikan upaya menghadapi tekanan akibat pandemi Covid-19.

Bahlil mengapresiasi langkah tanggap Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang segera membentuk Komite Pemulihan Ekonomi Jawa Barat. Kecepatan ini menunjukkan sinyal tegas pemerintah turut hadir bersama pelaku usaha.    

Ia mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai terobosan kebijakan kemudahan investasi. Di antaranya pemusatan proses perizinan berusaha melalui sistem Online Single Submission (OSS) di BKPM serta menerima pelimpahan kewenangan dari Kementerian Keuangan demi memberikan kemudahan insentif kepada pelaku usaha.

Bahlil menyebutkan, insentif fiskal yang kini ditangani BKPM meliputi tax allowance, tax holiday, dan pembebasan bea impor untuk proses produksi. "BKPM percaya dengan kebijakan afirmatif tersebut. Para investor sudah ikut serta dalam akselerasi pembangunan di daerah investasi tersebut berlangsung. Ditegaskan keharusan tersebut akan mendorong pendistribusian dan pemerataan perekonomian di daerah dapat membawa manfaat bagi masyarakat setempat,” jelasnya melalui siaran pers, Kamis (22/10).

Dirinya juga mengingatkan, konteks investasi di sini tidak hanya pelaku usaha besar atau asing, namun juga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini sesuai amanah Presiden Joko Widodo agar memberdayakan dan meningkatkan kelas UMKM. 

BKPM, kata dia, mendorong kemitraan pengusaha asing maupun nasional yang berinvestasi. Tujuannya supaya dapat bermitra dengan pengusaha di daerah dan UMKM.

Ketua Harian KPED Jawa Barat Ipong Witono menilai, upaya terobosan BKPM dalam mewujudkan investasi di daerah memberi dampak pergerakan ekonomi di Jawa Barat. "Pemulihan ekonomi di Jabar akan membawa dampak pada pemulihan ekonomi nasional. Program padat karya akan menguatkan struktur daya beli masyarakat yang saat ini rapuh," katanya.

Mohamad S Hidayat, selaku pengusaha nasional, juga mengapresiasi langkah cepat Kepala BKPM dan perhatiannya pada pemulihan perekonomian di Jawa Barat. Di Jawa Barat, terdapat beberapa proyek nasional yang akan segera dimulai, antara lain pelabuhan laut Patimban di Subang. Proyek nasional tersebut dapat menjadi daya ungkit bagi perekonomian di provinsi dengan populasi penduduk terbesar di Indonesia ini. 

Berdasarkan catatan BKPM, Jawa Barat menjadi favorit lokasi tujuan investasi. Tercatat pada Semester I 2020, Jawa Barat mendapatkan investasi terbanyak dengan nilai Rp 57,9 triliun atau 14,4 persen dari total realisasi investasi. Jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 2,3 miliar dolar AS, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 25,2 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement