REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BRI Syariah Tbk menjadi entitas yang menerima penggabungan atau surviving entity karena merupakan perusahaan terbuka. Ketua Tim Project Management Office dan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Hery Gunardi mengatakan pemilihan BRIS akan memudahkan proses merger.
"BRI Syariah jadi survival karena satu-satunya dari tiga bank yang public listed jadi kita pakai untuk cangkangnya agar proses penggabungan nanti lebih mudah," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (13/10).
BRI Syariah telah menjadi perusahaan terbuka sejak 2018 dengan nama emiten BRIS. Nama emiten tersebut kemungkinan tidak akan berubah meskipun bank hasil merger akan membawa nama baru.
Hery mengatakan, nama bank baru masih belum diputuskan. Meski belakangan nama Amanah Bank disebut-sebut akan disematkan pada entitas hasil penggabungan BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah ini.
"Kita ingin bank ini bisa go international, yang kakinya kuat, kemungkinan besar akan kita ambil satu nama yang punya value proposition, nama yang juga common dengan praktik secara global," katanya.
Posisi BRIS dan para bank induk konvensional yang merupakan perusahaan terbuka juga membuat informasi terkait merger lebih terbatas. Hery meminta publik lebih memaklumi karena sebagai perusahaan Tbk. maka tidak boleh mendahului penyampaian pada regulator. Rencana merger yang lebih gamblang akan disampaikan pada pekan ketiga Oktober 2020.