REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) tetap kinclong di tengah ekonomi yang penuh tantangan akibat pandemi Covid-19. LPKR mencatatkan kinerja berupa peningkatan marketing sales sepanjang sembilan bulan di tahun 2020 sebesar 100 persen secara Year on Year (YoY) menjadi Rp 2,28 triliun.
CEO LPKR John Riady menyampaikan, pada kuartal ketiga 2020, penjualan meningkat 304 persen YoY menjadi Rp 1,2 triliun dari Rp303 miliar di bandingkan kuartal tiga 2019. “Angka di kuartal ketiga melampaui keseluruhan marketing sales sepanjang 1H20, meskipun kondisi makroekonomi yang lemah akibat Covid-19. Proyek perumahan terjangkau tetap menjadi pendorong penjualan, mewakili 51% dari total penjualan,” ucap John, dalam Siaran Pers, Rabu (7/10).
John menyampaikan, perusahaan optimistis akan mampu melampaui target marketing sales sebesar Rp 2,5 triliun hingga akhir tahun yang akan didorong pada kuartal IV dengan sejumlah proyek. Antara lain peluncuran kawasan komersial baru di Lippo Village (termasuk konsep SoHo / small office home office baru), dan penyelesaian terjadwal proyek-proyek yang ada, yang diharapkan akan meningkatkan permintaan untuk unit yang belum terjual.
Disampaikan John, pada kuartal tiga 2020, LPKR telah berhasil meluncurkan lima klaster Cendana Homes, yang merupakan pengembangan perumahan tapak terjangkau pertama di kota mandiri Lippo Village.
“Seluruh klaster berhasil terjual habis dalam waktu empat hingga enam jam. Secara total, Perseroan menjual 651 unit rumah tapak dengan harga rata-rata Rp853 juta dengan kisaran harga dari Rp700 juta hingga Rp1,5 miliar,” ujar John.
Kinerja solid LPKR, juga didukung oleh capaian positif anak usaha, antara lain PT Lippo Cikarang Tbk, di mana pada Agustus, mulai melakukan penjualan klaster ketiga di Waterfront Estates bernama Travertine. Di Travertine, tanpa dorongan peluncuran besar-besaran, perusahaan dapat menjual lebih dari 72 persen dari total 446 unit pada bulan Agustus dan September.
“Kami terus melihat permintaan yang kuat di segmen perumahan yang terjangkau, didukung oleh penggunaan KPR yang tinggi, yang menyiratkan permintaan pengguna akhir yang tinggi,” kata John.
Selain itu, penjualan apartemen pada triwulan tiga 2020 meningkat 87 persen menjadi Rp 90 miliar dengan selesainya proyek-proyek high-rise di Lippo Village (Hillcrest & Fairview) dan permintaan yang kuat untuk persediaan yang ada di St. Moritz Jakarta.
Berdasarkan proyek, marketing sales didorong oleh rumah tapak Cendana Homes di Lippo Village senilai Rp555 miliar. Di Makassar, Tanjung Bunga melaporkan penjualan yang kuat di periode sembilan bulan atau triwulan 2020, meningkat 52 persen menjadi Rp 178 miliar dari Rp117 miliar di 9M19. San Diego Hills, pemakaman yang Perseroan miliki seluruhnya, mencatatkan penjualan sebesar Rp 149 miliar, meningkat 37 persen YoY dari Rp 109 miliar di tahun 2019.
Berdasarkan lokasi, Lippo Cikarang masih menjadi kontributor penjualan terbesar di seluruh bisnis didorong oleh penjualan perumahan tapak yang kuat dan lahan industri. Lippo Village melalui proyek perumahan tapak yang baru diluncurkan melaporkan pertumbuhan penjualan yang mengesankan sebesar 401 persen YoY 9M20, didorong oleh dua peluncuran yang berhasil dari 5 klaster di Cendana Homes.
Hingga triwulan ketiga 2020, LPKR mencapai 91 persen dari target awal penjualan untuk tahun 2020 sebesar Rp 2,5 triliun. Menurut John, meski perusahaan mampu mempertahankan target penjualan sebesar Rp 2,5 triliun untuk tahun ini, perusahaan melihat terdapat kemungkinan besar target tersebut akan terlampaui.
Mengingat ekspektasi adanya tambahan penjualan tanah di Lippo Cikarang dan peluncuran kawasan komersial baru di Lippo Village pada 4Q20. Sementara itu, San Diego Hills berada di jalur yang direncanakan untuk mencapai pendapatan sekitar Rp200 miliar hingga akhir tahun.
Dijelaskan John, hingga triwulan tiga 2020, sebesar 53,5 persen pembelian dibiayai melalui KPR dengan komponen penjualan terbesar residensial di Waterfront Estates dan proyek Cendana Homes di Lippo Village. Persentase pembayaran tunai yang tinggi pada 9M19 sebagian besar didorong oleh penjualan lahan industri di Delta Silicon 8 sebesar Rp309 miliar.
Sementara itu, Marketing sales Meikarta sepanjang sembilan bulan 2020 mencapai Rp546 miliar atau sebanyak 1.366 unit, meningkat 109% dari penjualan sembilan bulan di 2029, sebesar Rp262 miliar atau 595 unit. Dari sudut pandang triwulanan, penjualan di 3Q20 tumbuh 16 persen Quartal on Quartal (QoQ), melanjutkan momentum penjualan yang kuat.
“Perusahaan telah mulai menyerahkan unit di Distrik 1, dan sejumlah pemilik kini telah tinggal di beberapa tower sementara pembangunan Distrik 2 sedang berlangsung,” ujar John.
Per Juni 2020, LPKR memiliki total aset USD3,95 miliar dengan bisnis inti terdiri dari pengembangan perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls dan layanan kesehatan. Perusahaan juga secara aktif terlibat dalam proyek pengembangan terintegrasi, perhotelan, pengembangan dan manajemen perkotaan, serta layanan manajemen aset.
Hadir di 40 kota, perusahaan adalah pengembang properti terkemuka di Indonesia dengan 1.411 ha landbank yang siap untuk dikembangkan. Melalui dua anak perusahaan publik yang tercatat di bursa, PT Lippo Cikarang Tbk, dan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk, yang mana LPKR saat ini masing-masing memiliki saham sebesar 84,0 persen dan 62,7 persen, LPKR mengembangkan dan mengoperasikan pengembangan kota di Lippo Cikarang di Bekasi dan di Tanjung Bunga di Makassar.
Selain itu, LPKR juga memiliki 55,4 persen saham PT Siloam International Hospitals Tbk, jaringan rumah sakit swasta terkemuka di Indonesia, dengan 39 rumah sakit di 24 kota di seluruh Indonesia. LPKR memiliki kepemilikan di Lippo Malls Indonesia Retail Trust, REIT yang tercatat di bursa efek Singapura dengan aset yang dikelola sebesar 1,3 miliar dolar AS per 30 Juni 2020.