REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah menyebabkan permintaan apartemen mengalami penurunan drastis. Sejalan dengan lesunya permintaan, para pengembang pun memilih untuk mempertahankan untuk tidak menaikkan harga jual tahun ini untuk menarik lebih lebih banyak calon pembeli.
Untuk menggairahkan penjualan, Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, mengatakan banyak pengembang yang memberikan diskon langsung dan meringankan cara bayar. Adapun harga jual apartemen di kuartal ketiga 2020 masih stagnan di angka Rp34,96 juta per meter persegi.
"Masih sama seperti kuartal sebelumnya, mayoritas developer tidak menaikkan harga selama kuartal ketiga, malah banyak yang memberikan diskon antara 2-20 persen ditambah promo-promo lainnya," kata Ferry, Rabu (7/10).
Ferry memperkirakan, kemungkinan besar harga jual apartemen akan tetap sama sampai akhir tahun 2020 dan sedikit meningkat di tahun 2021. Lain halnya dengan harga sewa yang justru mengalami penurunan selama pandemi.
Menurut Ferry, rata-rata harga sewa apartemen serviced mengalami sedikit penurunan sebesar 0,5 persen secara kuartalan atau turun sekitar lima persen dibandingkan tahun 2019. Kemungkinan besar harga sewa akan turun 1-5 persen sampai tahun depan karena semakin ketatnya persaingan.
"Banyak proyek baru yang akan buka di tahun mendatang," tutur Ferry.
Ferry menyampaikan sekarang masih termasuk waktu yang tepat untuk membeli atau pindah sewa tempat tinggal. Sebabnya, pengembang bisa memberi diskon yang lebih besar demi unit bisa terbeli atau terisi. Harga akan berpotensi naik signifikan pada saat ekonomi membaik dan pasar properti pulih.