Rabu 07 Oct 2020 14:43 WIB

Kaltim Tawarkan 4 Proyek ke Investor Singapura

Salah satu proyek yang ditawarkan adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) -- Ilustrasi. Pemprov Kalimantan Timur menawarkan proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta kepada investor Singapura.
Foto: setkab.go.id
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) -- Ilustrasi. Pemprov Kalimantan Timur menawarkan proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta kepada investor Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menawarkan empat proyek investasi yang bersifat siap ditawarkan (ready to offer) kepada penanam modal Singapura, dalam seri kesembilan webinar Road to Indonesia Investment Day 2020. Keterangan tertulis yang diterima, Rabu (7/10), menyebutkan webinar dilaksanakan KBRI Singapura didukung Bank Indonesia dan Badan Koordinasi Penanaman Modal di Singapura (IIPC) pada Selasa (6/10).

Empat proyek yang ditawarkan Kaltim adalah proyek Special Economic Zone Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kariangau Industrial Park, Balikpapan City Waste Management Project (PPP Scheme), dan Jembatan tol Balikpapan – Penajam Paser Utara.

Baca Juga

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dalam sambutannya menyampaikan Kaltim memiliki potensi investasi yang sangat besar. Beberapa proyek investasi yang saat ini sedang berjalan, kata dia, merupakan proyek-proyek investasi prioritas Pemerintah Indonesia.

"Dengan adanya wacana pemindahan ibu kota baru Indonesia, Kaltim tentu saja akan menjadi provinsi yang sangat menarik bagi para investor mancanegara," kata dia.

Dalam sambutannya Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Singapura Didik Eko Pujianto menyampaikan Kaltim merupakan provinsi dengan sumber daya alam melimpah. Selain kaya akan sumber daya alam minyak, batu bara dan gas, Kaltim juga dikenal dengan potensi sumber daya alam kelapa sawit, kayu, karet, serta perikanan.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan pentingnya menjaga stabilitas makro dan keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyatakan pihaknya siap memfasilitasi para investor yang akan melakukan investasi di Indonesia mulai dari perizinan, pemberian insentif, dan jaminan kemudahan investasi.

Kegiatan yang dilakukan secara daring ini dihadiri sekitar 104 peserta terdaftar yang membahas proyek investasi di Kaltim.

Sesi Webinar dilanjutkan dengan sesi one-on-one meeting agar investor yang memiliki minat terhadap proyek-proyek yang telah dikurasi mendapatkan informasi secara lebih mendetail melalui diskusi dengan para pemilik proyek.

Sesi one-on-one meeting diharapkan meningkatkan minat investor Singapura yang akan berinvestasi di Kalimantan Timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement